Naik Kereta Api Malam dari Malang ke Yogyakarta
Menyimpan kenangan itu baik. Begitu pula potongan mimpi, jika dikumpulkan dengan benar akan menjadi sebuah kenyataan utuh dan menyenangkan untuk dikenang dikemudian hari.
Hujan yang mengguyur Surabaya malam itu cukup membuatku lelah dan membantu proses tidur menjadi lebih cepat dari biasanya. Alhamdulillah, keesokan hari, pagi menjelma dengan cuaca yang tampak bersahabat. Aku bergegas untuk check out dari penginapan dan memesan gojek untuk menjangkau terminal bus bersama seorang teman. Kami akan berangkat menggunakan bus dari Surabaya menuju Malang. Nantinya di Malang, kami akan bertemu dengan 4 orang teman yang sudah lama tak jumpa.
Ini adalah perjalanan keduaku menggunakan bus dari Surabaya menuju Malang. Selalu menyenangkan bisa melihat deretan rumah warga yang bentuknya berbeda dengan bangunan rumah di tempat asalku. Sesekali aku melihat perbukitan hijau berlatar langit biru. Deretan gumpalan awan putih juga tampak membentuk pola unik yang menghiasi birunya cakrawala. Tanpa sadar, tiga jam berlalu, aku telah sampai di terminal bus Arjosari, Malang.
Sembari menunggu temanku yang lain, aku diajak makan Bakso Malang di terminal bus Arjosari, haha, ternyata begini rasanya. Super enak, baksonya banyak sedangkan mienya seuprit, aku merasa menang banyak saat itu, apalagi harganya murah sekali. Jangan harap bisa menemukan bakso sebanyak itu dengan harga murah di Batam, justru porsinya terbalik, banyakan mie dari pada bakso, hehe.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami bertemu dan memutuskan untuk berwisata ke area Coban Rais. Dari Terminal Arjosari ke Coban Rais dibutuhkan waktu sekitar 46 menit berkendara. Hawa sejuk menyambut kedatangan pengunjung karena di tempat ini banyak terdapat pepohonan. Dari gerbang pintu masuk, kita bisa menikmati dua objek wisata sekaligus, yaitu Batu Flower Garden dan Coban Rais. Biaya masuk per orang dikenakan sebesar 10 rb untuk orang dewasa. Jam buka dimulai dari jam 7.30 dan tutup pada jam 15.00 wib.
Kawasan wisata Coban Rais terletak pada ketinggian 850mdpl dengan suhu 18-230C. Sementara ketinggian air terjunnya diperkirakan setinggi 75m. Di area ini banyak ditumbuhi Pohon Pinus, Eukaliptus, Flamboyan dan Mahoni. Disini juga terdapat bumi perkemahan, fasilitasnya antara lain adalah parker yang luas, mushola, toilet dan tempat makan khas pedesaan, sejuk dan asri. Untuk menuju area Coban Rais hanya bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki sejauh 2km.
Berhubung malam harinya aku akan melakukan perjalanan menggunakan kereta api, jadi niat menyusuri keindahan Coban Rais, aku urungkan dan lebih memilih menikmati suasana di Batu Flower Garden. Berbeda dengan Coban Rais yang membutuhkan fisik yang prima, destinasi wisata yang satu ini lebih cocok untuk yang tidak suka berpetualang karena tempatnya mudah dijangkau.
Batu Flower Garden merupakan taman wisata buatan yang dipenuhi dengan bunga dan spot foto instagramable. Banyak tempat berfoto yang bisa dipilih oleh pengunjung dan harga untuk setiap spot foto juga berbeda-beda, jika membawa kamera, action cam dan drone akan dikenakan biaya yang dibebanan ke pengunjung. Disini juga terdapat Rumah Hobbit yang menarik perhatian. Untuk fasilitas, terdapat mushola, toilet dan tempat makan.
Setelah mengexplore kawasan wisata, kami bersiap-siap melanjutkan perjalanan menuju stasiun kereta api Malang dengan tujuan Kota Gudeg. Aku menggunakan kereta api dan memilih perjalanan malam supaya bisa tiba dini hari di Jogja, tentunya juga untuk mempersingkat waktu dan menghemat biaya penginapan.
Ini kali pertama aku menggunakan transportasi kereta api dalam negeri, ternyata menggunakan kereta api sangat on time, jadwalnya ga meleset, kirain ada delaynya gitu seperti transportasi laut dan udara hehe. Nah untuk pemesanan tiket kereta api, aku melakukannya lewat HP menggunakan aplikasi pegipegi.com karena lebih praktis dan banyak diskonnya, harganya juga lebih murah ketimbang yang lain.
Mau pesan penginapan, tiket pesawat, tiket kereta api juga mudah banget, tinggal pilih tanggal sesuai keberangkatan. Metode pembayarannya juga banyak, tinggal pilih mau bayar lewat kartu kredit, Kartu debit atau transfer bank. Perjalanan dari Stasiun Malang Kota Lama menuju Yogyakarta ditempuh dengan waktu sekitar 7 jam lebih. Lumayan banget buat tidur dan selamat datang di Yogyakarta!!
Wahhh seru banget nih perjalanannya 😋. Wah pesen tiket kereta bisa di Pegipegi ya, kerennn juga nih karna aq sering pakai pegipegi banyak diskonnya.
ReplyDeleteAku juga manfaatin diskonnya dari Pegipegi, lumayan buat menghemat, hehe.
DeleteWah, perjalananannya asyik betul kak..btw, kok aku tiba2 lapar ya lihat baksonya
ReplyDeleteBaksonya emang menggoda banget Ko, ga cuma tampilannya aja, aslinya enak banget wkkkkk.
DeleteAnjay itu baso bikin ngiler.
ReplyDeleteWkkkk, emang baksonya parah, asli enak dan ga bikin eneg.
DeleteAku juga kalo kemana2 pasti ngandalin pegipegi niih, banyak diskonnya
ReplyDeleteLumayan buat menghemat ya kan kak, uangnya bisa disimpan buat beli yang lain.
DeleteWah baru tau kalo pegipegi bisa book tiket kereta juga. Lengkap ya ternyata..
ReplyDeleteSeru banget jalan2nya kak.. Btw naik kereta api skrg udh lumayan nyaman jg
ReplyDeleteAku kangen naik kereta api di Jawa. Seru dan menyenangkan apalagi pemandangannya indah sepanjang rel kereta yang dilalui.
ReplyDeleteInformatif banget ini. Next time aku beli tiket kereta api dari Pegipegi ah. Biasa selalu beli ketengan di stasiun. Jakarta-Depok ketengan. Jakarta -Bogor ketengan.. ternyata ada yang lbh simpel ya kan.
ReplyDeleteBtw Ka, sungguh kusalfok dengan bakso itu. ngilerrrr...
Wah, seru banget ya naik kereta api itu sambil menanti tujuan yang akan di eksplore
ReplyDeleteLiat batu flower garden gitu, indah bener ya mbak....pengen ke sana...beli tiket via pegi-pegi, ada diskon dan voucher juga ya mbak?
ReplyDeletewah udah lama gak naik kereta api
ReplyDeletepengen ajak anak anak biar bisa naik kereta dari jakarta ke semarang ah
banyak kenangan yang bisa didapatkan dari perjalanan naik kereta api sebenarnya
tanpa kemacetan, dan kepatuhan para pengendara untuk berhenti, ketika kereta api lewat
wah kangen suasana benginian. keluar kota naik kereta
ReplyDelete