Menantang angin, terombang ambing dilautan lalu terhempas oleh kuatnya terjangan ombak. Tentunya hal itu hanya digemari oleh beberapa orang yang mempunyai hobi luar biasa seperti peserta lomba Yacht yang sedang hilir mudik di perairan Nongsa. Angin utara yang biasanya ditakuti sebagian orang, nyatanya sangat ditunggu oleh peserta lomba Nongsa Regatta.
Perhelatan Nongsa Regatta resmi digelar setiap tahun di perairan Nongsa sejak tahun 2016 dan sudah memasuki tahun ke empat perlombaan ini diselenggarakan pihak Nongsa Point Marina Resort, didukung oleh Kementrian Pariwisata Indonesia, Dinas pariwisata Kepulauan Riau dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Batam.
Even ini adalah salah satu cara Kementrian Pariwisata untuk mendatangkan wisatawan mancanegara sekaligus mendukung percepatan wisata bahari Indonesia, khususnya Kepulauan Riau dimana 95% luas wilayahnya merupakan lautan dan hanya mempunyai sekitar 5% daratan. Dilaksanakan berturut-turut selama 3 hari, sejak tanggal 25-27 Januari 2019.
Perairan Nongsa dipilih sebagai tempat perlombaan yacth karena angin utara (moonson) yang cenderung konsisten, bentang alam yang indah serta memiliki marina berstandar internasional yang menjadi sandaran bagi pemilik kapal yacht. Usai berlomba, para peserta bisa menikmati suasana resort yang indah, bergaya khas mediterania dengan bagunan putih berundak beratap merah maroon diantara perbukitan hijau.
Untuk mengawal berjalannya perlombaan Nongsa Regatta 2019, sudah ada 6 juri internasional, 12 race officer, 1 media internasional, 1 kapal juri, 2 kapal race officer "Ungkap Oza sekalu marketing communication Nongsa Point".
Setiap tahun panitia terus berbenah lebih baik, peraturan pertandingan berskala internasional mengacu pada World Sailing Racing Rules of Sailing 2017-2020 dan mencakup OMR, Taxel Rules dan One Design kapal sesuai dengan kelasnya masing-masing. Kategori pertandingan yang berlangsung dalam acara 4th Nongsa Regatta, antara lain adalah yacth, dinghy dan radio control sailboats.
Full Video Nongsa Regatta 2019
Tahun 2019 sedikit spesial karena peserta Indonesia untuk pertama kalinya turut andil dalam perlombaan yacth Nongsa Regatta bersama peserta lomba yang berasal dari Singapore, Malaysia, Brunei, Amerika, Inggris, Thailand, Belanda dan Italia. Bukan hanya peserta saja yang mendapatkan sensasi luar biasa tiupan angin utara, penonton pun merasakan hal yang sama, itulah yang membuat saya selalu ingin datang dan datang lagi ke pesta musim angin utara ini.
Berlayar dengan Rona Circa UK 1895, kapal berumur seabad lebih.
Untuk mencapai tempat pertandingan yacth, para peserta harus berlayar ke tengah laut sejauh 2 mil dari Nongsa Marina menuju perbatasan antara Batam dan Singapore. Penonton juga harus ikut berlayar untuk menyaksikan pertandingan yacth di tengah laut.
Untuk mencapai tempat pertandingan yacth, para peserta harus berlayar ke tengah laut sejauh 2 mil dari Nongsa Marina menuju perbatasan antara Batam dan Singapore. Penonton juga harus ikut berlayar untuk menyaksikan pertandingan yacth di tengah laut.
Meninggalkan Marina sambil melihat pemandangan indah Nongsa Point Marina membawa angan saya melayang, seolah berada di laut mediterania, bukan di perairan Batam. Pantaslah warga negara tetangga seperti Singapore dan Malaysia lebih senang menghabiskan akhir pekan di wilayah perairan Nongsa karena pemandangannya yang spektakuler.
Di hari ketiga saya datang bersama beberapa teman untuk menyaksikan pertandingan. Pihak Nongsa Point menyediakan sebuah kapal pesiar mewah bagi penonton yang ingin menyaksikan pertandingan yacth dari dekat. Kapal yang terbuat dari kayu berlapis fiber dibagian luarnya itu bernama Rona Circa. Usianya sudah terbilang tidak muda lagi, namun cukup kuat menantang ombak, mengarungi samudera. Rona dibuat oleh Stow & Sons di Shoreham, Inggris, tahun 1895, artinya pada tahun 2019, usianya sudah menginjak 124 tahun, amazing ya.
Kapal ini bisa disewa bagi mereka yang ingin merasakan kemewahan menginap disebuah kapal pesiar. Didalamnya terdapat banyak bilik dengan tempat tidur dan bantal yang nyaman. Rona dapat mengakomodasi maksimal 9 orang tamu. Selain itu Rona juga memiliki area tempat duduk di dalam dan luar ruangan. Memiliki AC, TV dan dapur yang dilengkapi dengan rice cooker, blender, microwave, pemanggang roti, dan ketel.
Berlayar dengan Rona, rasanya seperti mengikuti petualangan bajak laut saat angin kencang dan ombak menerpa bagian anjungan kapal. Sesekali kursi yang saya duduki bergeser kedepan dan kebelakang karena hentakan ombak. Berayun naik turun serta dihujani oleh limpahan air laut membuat jantung ini berdegup kencang, adrenalin terpacu, batin pun terpuaskan rasanya.
Serunya menyaksikan pertandingan di tengah laut.
Setengah jam meninggalkan marina, akhirnya kami bisa menyaksikan hilir mudik yacth yang sedang mencoba mengendalikan angin agar kapal bisa melaju dengan kencang. Setiap hari peserta akan mengumpulkan point dan ada satu pemenang harian sampai babak final.
Juri mempunyai standar penilaian berdasarkan jenis kapal yang bertanding. Ada sekitar 9 yacth yang mengikuti perlombaan pada hari pertama, 2 yacth gugur pada hari kedua dan menyisakan 7 yacth untuk bertanding di hari ketiga. Patokan garis start dan finish adalah bouy kuning dan merah.
Bukan tanpa risiko, kesalahan memanfaatkan arah angin dan menjaga keseimbangan kapal sangat dibutuhkan agar kapal bisa melaju kencang. Dalam pertandingan, bukan hanya yang tercepat yang bisa menang, melainkan harus melewati bouy yang telah dipasang panitia.
Kategori pertandingan selain yacth adalah dinghy. Perlombaan dinghy sendiri terbagi menjadi dua kelas yaitu laser dan optimist. Masing-masing kelas terdiri dari kategori putra dan putri. Sekilas dari jauh, laser dan optimist tampak sama, namun apabila kita lihat dari dekat, ada perbedaan antara keduanya. Layar laser berbentuk lancip, sedangkan optimist berbentuk tumpul.
Radio Control Sailboat
Perlombaan yang satu ini tidak membutuhkan stamina yang lebih, peserta hanya duduk disekitar bibir pantai Nongsa Point dan mengarahkan sampan layar dengan menggunakan remot, hanya sesekali sampan kecil terseok diterpa angin.
Perlombaan yang satu ini tidak membutuhkan stamina yang lebih, peserta hanya duduk disekitar bibir pantai Nongsa Point dan mengarahkan sampan layar dengan menggunakan remot, hanya sesekali sampan kecil terseok diterpa angin.
Para Pemenang Lomba
Berikut adalah nama pemenang lomba keseluruhan even Nongsa Regatta 2019.
Yacht
Juara I : Waka Tere - Amerika
Juara II : Shoon Fung Too - New Zealand
Juara III : Invictus - Singapore
Berikut adalah nama pemenang lomba keseluruhan even Nongsa Regatta 2019.
Yacht
Juara I : Waka Tere - Amerika
Juara II : Shoon Fung Too - New Zealand
Juara III : Invictus - Singapore
Kategori Laser 4.7 Putri
Juara I : Dilla Adilya Safitri - Kepri
Juara II : Aurora Angel Gayatri Waromi - Papua
Juara III : Siti Zulaikha Bt Mohd Asri - Kepri
Juara I : Dilla Adilya Safitri - Kepri
Juara II : Aurora Angel Gayatri Waromi - Papua
Juara III : Siti Zulaikha Bt Mohd Asri - Kepri
Kategori Laser 4.7 Putra
Juara I : Ramadhan Tito - Kepri
Juara II : Ariel Maulana - Kepri
Juara III : Aldo Rizki Zulkarnain - Papua
Juara I : Ramadhan Tito - Kepri
Juara II : Ariel Maulana - Kepri
Juara III : Aldo Rizki Zulkarnain - Papua
Kategori Optimist Putri
Juara I : Aina Zulaikha Bt Azizul Rahman - Selangor
Juara II : Emma Ledis Julia Yawan - Papua
Juara III : Sintya Bella Putri - Kepri
Juara I : Aina Zulaikha Bt Azizul Rahman - Selangor
Juara II : Emma Ledis Julia Yawan - Papua
Juara III : Sintya Bella Putri - Kepri
Kategori Optimist Putra
Juara I : Rahmad Zhairy – Club (Kepri)
Juara II : Muhd Iman Bin Saiful Anwar – Club (Selangor)
Juara III : Josua Warobai – Club (Papua)
Juara I : Rahmad Zhairy – Club (Kepri)
Juara II : Muhd Iman Bin Saiful Anwar – Club (Selangor)
Juara III : Josua Warobai – Club (Papua)
Kategori Radio Control Sailboats
Juara I : Bart Ouwerling - Netherlands
Juara II : Mark Biggest - UK
Juara III : Willem Edelenbos - Netherlands
Juara I : Bart Ouwerling - Netherlands
Juara II : Mark Biggest - UK
Juara III : Willem Edelenbos - Netherlands
Salah satu pemenang lomba, foto bersama Kadispar Kepri, Boeralimar.
Kalau lihat kapalnya malah jadi inget uang 100 lama yang gambar kapal :D
ReplyDeletePasti karena kapalnya udah 100 tahun lebih kan ya? apalagi kalau layarnya dikembangkan, dari jauh ia hampir mirip hehe.
DeleteAcaranya seru pakek banget, walaupun ombak kencang dan angin kuat, tetep dong semangat menyaksikannya ya kan hahahaha. Semoga bisa menyaksikan event ini lagi tahun depan kita
ReplyDeleteIa, walau ada yang basah dan mabok tapi tetep pengen lihat pertandingan dari jarak dekat, seru banget.
Deleteaku suka videonya...sudah mewakili semua perlombaan, betapa seru dan menegangkan berada diatas kapal dengan gelombang yang tinggi.... keren aah
ReplyDeleteMakasih kak. Ia seru banget pas kapalnya diterjang gelombang naik turun, air laut pun sempat kena ke bagian kapal tapi tetap seruuu.
DeletePengen ikutan tahun depan ahh..smoga..kerenn bgt ni
ReplyDeleteAamiin, semoga tahun depan bias ikutan kak ^-^.
Deletewah keren banget, gak sabar nungguin tahun depan buat melihat secara langsung acara ini Nongsa Regatta lagi.
ReplyDeleteSemoga tahun depan makin banyak pesertanya ya, eaaak.
DeleteWah seru banget ni acaranya, selalu kece setiap tahunnya. Btw videonya keren banget dah asli
ReplyDeleteMakasih Rom ^-^. Ia acaranya seru banget karena angin utaranya bertiup kencang.
DeletePasti bangga banget yaa kak bisa naik yacht yang usianya udah ratusan tahun
ReplyDelete