Thursday, December 29, 2016

Bagaimana Cara Update Firmware Xiaomi Yi SN25L?

Hai hai..

Postingan ini gue bikin supaya pas ada yang ngeliat, bisa bantuin problem yang gue alami. Jadi gini, gue baru beli kamera Xiaomi yi untuk kedua kalinya karena kamera gue yang pertama dicuri pas pulang liburan di bagasi bandara. Problemnya adalah SN kamera gue yang baru ini adalah SN25L, sementara firmware yang tersedia di website xiaomi itu cuma sampe SN23S.

Berdasarkan googling tengah malam, gue dapat info katanya SN25L bisa pake firmware 22L atau 23L, berhubung kamera gue yang lama adalah SN23L, jadi gue langsung copy dan update firmware di kamera baru gue. Jeng jeng.. pas udah separoh update, lampu indicator power yang awalnya biru berubah jadi merah, uhuk.. Setelah gue matiin kamera, idupin lagi, lampunya masih merah. Opsi selanjutnya adalah ganti batre, hasilnya tetep sama, bahkan indikasi daya batre juga terlihat 0%, uhuk. Tapi walaupun indikasi daya batre 0% dan lampunya jadi merah, fungsi wifi ga terganggu dan bisa tetep connect ke kamera, batrenya juga masih bekerja dengan semestinya.

Nah, yang jadi pertanyaan gue, apakah kamera gue brick? setau gue brick itu adalah kondisi dimana kamera terus kedap kedip ngeluarin suara, sementara kamera gue gak begitu. Ada yang tau gimana caranya supaya indicator daya batere xiaomi yi bisa normal kembali? Namanya juga idup yah, coba dicoba, klo ga bisa ya berarti bukan rejeki, hehe. Siapa tau ada yang bisa bantu? bantuin orang berpahala loh. 


Cara Update Firmware Xiaomi Yi manual
Nah, buat kalian yang baru punya kamera dan pengen update firmware xiaomi yi secara manual, berikut adalah panduannya. Perhatikan serial number yang ada dibagian dalam kamera, ada 6 kategori SN yaitu, 22, 22L, 23, 23A, 23L dan 23S. Pertama tama yang kalian butuhkan adalah:

1. Kamera xiaomi yi
2. Micro SD card class 10
3. Laptop/PC
4. Batre yang terisi minimal 50%

Langkah mengupdate firmware:

1. Kunjungi situs http://www.xiaoyi.com/update/sports?lang=en-us untuk update firmware, perhatikan serial numbernya, lalu pilih yang sesuai sama serial number kamera kalian, lalu download, setelalah download selesai, rename filenya jadi firmware.bin  

2. Sambungkan kamera kalian ke laptop lalu copy file firmware.bin tadi ke SD card, penting diingat, jangan copy file firmware kedalam folder, copy diluar folder.

3. Pasang sd card dan batre, hidupkan kamera seperti biasa, akan ada bunyi beep beep dalam waktu kurang lebih satu menit, saat proses beep beep berjalan, jangan panik dan langsung mematikan kamera karena proses update firmware sedang berjalan. Setelah proses selesai kamera akan mati dengan sendirinya. Artinya firmware sudah berhasil terpasang.

4. Hidupkan kamera seperti biasa dan kamera kalian sudah ready untuk digunakan.

Cara ini udah dua kali gue lakuin ke kamera gue yang pertama dan kamera baru temen gue, so far semua oke, semoga bisa bermanfaat juga buat kalian ^-^. 

Wednesday, December 28, 2016

Dari Malang ke Banyuwangi Naik Apa?

Pertanyaan ini sering banget muncul pada saat orang akan mengunjungi suatu tempat, termasuk gue. Saat liburan gue selesai di Batu Malang, tentunya gue akan move ke suatu tempat liburan yang baru. Yap, tujuan selanjutnya dari perjalanan gue adalah Banyuwangi.

Banyuwangi merupakan wilayah pertama dari tanah Jawa yang merasakan sinar mentari pertama kali karena letaknya di timur pulau Jawa. Kami ber 6 akan melakukan perjalanan ke Kawah Ijen yang mendunia, disana terdapat fenomena blue fire yang cuma ada di dua tempat di Dunia, yang satu di Kawah Ijen dan satunya lagi ada di Iceland. Nah, sekarang pertanyaannya adalah, dari Malang ke Banyuwangi naik apa?

Ada beberapa pilihan yang bisa ditempuh supaya bisa sampai ke Banyuwangi via Malang. Cara pertama adalah dengan menaiki kereta api. Cara kedua adalah dengan menggunakan bus. Awalnya rombongan gue pengen naik kereta api, tapi sayangnya tempat duduk udah pada penuh dikarenakan libur panjang. Selesai makan seadanya, gue, Zack, Asad dan Rian meninggalkan barang bawaan bersama Joko dan Eka D di warung makan. Dengan langkah cepat kami langsung masuk kawasan terminal dan pergi ke konter tiket.

Usai bertanya, terdapat dua pilihan lagi, melanjutkan perjalanan menggunakan bus yang rutenya ke Bali dan nantinya kami diturunkan di Pelabuhan Ketapang dengan biaya 150rb dapat fasilitas makan malam atau naik bus ke Probolinggo dengan biaya 30rb kemudian lanjut mengambil bus tujuan Banyuwangi dengan biaya 35rb. Setelah bertanya sama pak supir, jam berapa bus berangkat dan estimasi sampai di Ketapang jam berapa, sang supir menjelaskan kalau kita berangkat jam setengah 7 malam dan sampenya di ketapang sekitar jam 3 pagi mba. Akhirnya kami berunding dan menjatuhkan pilihan untuk menaiki bus tujuan Probolinggo yang beberapa menit lagi akan berangkat.

Langkah kaki kami percepat untuk kembali ke warung makan sambil memberi info ke Eka D dan Joko, sambil berlarian kecil akhirnya kami ber 6 menaiki bus. Jam 4.40 sore waktu setempat, kami berangkat dari Malang, perjalanan memakan waktu sekitar 3,5 jam untuk sampai ke terminal bus Bayuangga-Probolinggo dan kami tiba sekitar jam 8.10 malam. Sambil menunggu kedatangan bus untuk membawa kami ke Banyuwangi, kami menyempatkan diri untuk makan malam.

Jam 8.30 malam kami melanjutkan perjalanan kembali menggunakan bus Mila. Saat itu kami masih optimis bisa mencapai Banyuwangi sebelum jam 1 malam, tapi faktanya kami sampai sekitar jam 3 pagi. Jadi total perjalanan kami dari Malang ke banyuwangi adalah sekitar 10 jam. Seandainya kami menaiki bus tujuan Bali yang akan diturunkan di pelabuhan Ketapang, lebih parah lagi, kami akan sampai ketempat tujuan sekitar jam 5 pagi. Rencana yang sudah tersusun akhirnya mundur satu hari dikarenakan jalanan macet. Kemanakah kami akan pergi? tunggu cerita selanjutnya yaq.

Bus Mila, Probolinggo - Banyuwangi

Friday, December 23, 2016

One Day Explore, Alun Alun Kota Batu - Taman Rusa Pujon - Labirin Coban Rondo - Coban Rondo - Malang

Usai mengikuti Tour Bromo, kami pun terdampar di Malang, sambil menunggu mobil sewaan yang tak kunjung datang. Sembari menunggu, kami memesan kfc ala ala. But unfortunately, ayam yang tergolek di piring gue ternyata yang satunya lagi rada mentah, makin ga selera dong -____-.

Taman Labirin - Pujon 

Perjalanan dari Malang ke Kota Batu itu rasanya rada deg-degan. Pasalnya pengendara sepeda motor di sini lumayan ekstim, main nyerobot. Ada pula beberapa pengemudi mobil yang ga mau ngalah ngasi jalan, ditambah lagi dengan lalu lintas Kota Batu yang kalau dibandingkan dengan Batam, masih teratur di Batam. Untungnya babang Zack orangnya sigap, tenang dan cepat menguasai keadaan, sampailah kami di Kota Batu dengan selamat ^-^. Di Kota Batu kami menyewa mobil APV dengan tarif 300rb per hari dan bisa lepas kunci.

Kring kriiiiinggg, kring kriiiiiiiiing anggap aja gitu, pemilik homestay sudah mulai telp untuk menanyakan dimana keberadaan kami. Saat itu kami juga sempat kebingungan mencari alamat, untungnya pemilik homestay menawarkan diri untuk menjemput dan menujukkan jalan supaya kami bisa cepat sampai dan langsung istirahat. Eh ternyata lokasinya ga jauh dari tulisan Alun Alun Kota Wisata Batu ^-^.

Homestay Samawa

Malam hampir menjelang, kami menginap di Homestay Samawa yang letaknya persis di Alun Alun Kota Batu. Udaranya segar, saking segarnya pas gue pertama kali nginjak lantai rumah, rasanya kayak nginjak lapisan es. Rumahnya bersih, di dalam terdapat 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan 2 kamar mandi. Dimana salah satu kamar mandinya dilengkapi dengan shower air panas.

Pemilik rumah juga sangat baik dan ramah, mereka juga menyediakan peralatan masak seperti teflon, panci, pisau, dan alat makan, ow ia, di sini juga disediakan setrikaan loh. Buat yang pengen nyewa homestay, bisa contact no ini 081334634700.

Saatnya makan malam, karena udah berada di kawasan alun alun, so pasti ga perlu pergi dengan menggunakan kendaraan, cukup jalan kaki aja udah banyak warung makan bertebaran disekitar kawasan ini. Untuk harga makanan, di sini memang sedikit lebih mahal. Lalu gue teringat dengan obrolan teman seperjalanan yang gue kenal sewaktu di dalam bus dari terminal Bungurasih menuju Malang. "Hidup di Batu emang enak mba, adem, banyak hiburan, wisatanya bagus, tapi makanannya mahal, itu yang ga enak", si mas curhat.

Bener juga sih katanya, haha.. ngeliat spanduk promo ayam penyet yang seharga 12rb, yah kita pada tertarik. Jadi 4 orang temen gue mesen ayam penyet, karena gue ga laper, jadi pesen tom yam. Pas makanannya datang, gue kaget karena porsinya jumbo pake banget. Padahal di foto menu, mangkoknya kecil, eh yang datang kayak baskom. Ternyata kuahnya doang yang banyak, isinya cuma tofu, 2 ekor udang sama bakso ikan, seporsi tomyam harganya 40rb -____-. Jadi ceritanya, sperti jualan kuah guys, isinya hanya menjadi hiasan. Sementara gado gado pesenan temen gue yg satunya lagi seharga 20rb, yang kalau di Batam cuma 10rb, hahaha.

Dah malam nih, bobo' dulu yah, lanjut besok.

Zzzzzzzzzz.. #KemudianTidurSambilMimpi

***

Pagi hari, 12 Desember 2016. Sebelum explore ke tempat wisata, kami menyempatkan diri untuk sarapan dan menikmati udara segar di Alun Alun Kota Batu. Fyi guys, Kota Batu terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Wilayah ini terletak 800 meter dari permukaan laut dan memiliki suhu yang dinginnya sekitar 17-25 derajat Celcius, dikarenakan dikelilingi oleh pegunungan. Kota Batu dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober 2001, Kota Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang.

Alun Alun Kota Batu, in frame journaleka.com

Alun Alun Kota Batu
Alun Alun Kota Batu

Gedung Strawberry & Gedung Apel - Alun Alun Kota Batu

Tujuan pertama kami adalah Kawasan Taman Labirin Coban Rondo, jarak tempuhnya sekitar 30 menit jika berkendara dari Alun Alun Kota Batu. Dalam perjalanan menuju kawasan wisata, kita bisa menikmati pemandangan alam berupa perbukitan dan view Kota Batu dari ketinggian. Kami juga sempat melihat ada yang main paralayang, barisan pohon pinus, dan warung makan yang berjejer disepanjang jalan. Satu hal yang menarik perhatian gue adalah paralayang, suatu hari nanti gue pengen deh terbang di atas awan dan merasakan sensasi terbang seperti burung di angkasa ^-^.

Sebelum main ke Taman Labirin, kami sempat masuk ke kebun dan memberi makan Rusa. Awalnya gue mikir, ni bocah ngapain coba? pada megang segelas labu air ditangan. Ternyata mereka mau masuk ke kandang rusa. Gue juga ga mau ketinggalan, lumayan seru guys, sampai sampai makanan yang gue bawa itu diseruduk habis sama Rusa. Masuk kebun dan memmberi makan Rusa dikenakan biaya 5rb. Untuk tiket masuk labirin dikenakan biaya 10rb. Saat masuk, mesti barengan yah sama temennya, jangan mencar loh. Kalo tersesat kan bisa cari jalan keluar bareng, karena #SendiriItuNggakEnak.



Bersama livejournalofasad.com & zackamega.com

Ngasih makan Rusa
Taman Labirin - Pujon

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Coban Rondo yang letaknya tidak jauh dari Taman Labirin. Akses wisata yang mudah menyebabkan Coban Rondo dikunjungi banyak orang. Dari tempat parkir kita hanya perlu berjalan santai dengan suasana hutan yang asri. Hati-hati ya sama monkey yang bebas berseliweran di sini, karena mereka suka mencuri makanan yang dibawa pengunjung.

Sebelum atau sesudah menikmati Coban Rondo, kalian bisa membeli oleh-oleh khas Kota Batu juga, letaknya satu lahan dengan parkiran. Untuk oleh-oleh seperti gantungan kuncil, tempelan kulkas dan beberapa barang kecil lainnya, harganya cukup murah. Namun kami sempat merasa ngenes ketika membeli keripik kemasan aluminium berukuran kecil. Beli 10 bungkus, dimana satu bungkus itu isinya cuma sekitar 8 keping keripik, wkkkkkk..

Coban Rondo ini memiliki ketinggian sekitar 84 m dan berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut.  Airnya berasal dari sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi. Menurut legenda, dahulu katanya ada sepasang pengantin baru yang baru melangsungkan pernikahan. Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi, dan Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro.

Suatu hari Dewi Anjarwati pengen ketemu sama kedua mertuanya di Gunung Anjasmoro. Orang tua Dewi Anjarwati ga ngasi ijin kedua mempelai untuk pergi karena usia pernikahan mereka baru 36 hari (selapan), dan menurut kepercayaan masyarakat Jawa pasangan pengantin yang belum melalui masa selapan ga dibolehin pergi jauh, sesuatu yang buruk akan terjadi. Tapi pengantinnya bandel.

Coban Rondo, hasil foto gue keliatan tanpa penghuni yaq.. Padahal gue ke sini pas libur panjang dan bertepatan sama hari besar Maulid Nabi. Dibawah itu udah kayak pasar, orang-orang pada berseliweran. So, buat ngedapetin foto kayak gitu, gue naik tangga yang terletak disebelah kiri jalan.

Kawasan Coban Rondo


Masih lanjut nih guys, cerita tentang sepesang pengantin tadi.


Jeng jeeeeeengggg.
.
.
.
.
.
Di tengah perjalanan, datanglah seorang pria yang mengaku sebagai Joko Lelono. Do'i jatuh cinta sama Dewi Anjarwati dan mau ngerebut istri Raden Baron. Terjadilah perkelahian yang berlangsung sengit dan mereka sama sama kuat. Raden Baron Kusumo memberi perintah kepada pengikutnya supaya mereka lari dan mwnyelamatkan Dewi Anjarwati di sebuah tempat dekat Coban (air terjun). Akhirnya rombongan ini menunggu Raden Baron Kusumo di Coban. Tapi si  Raden Baron Kusumo ga pernah datang, lalu sang putri jadi janda.

Pesan dari cerita rakyat Coban Rondo, jangan ngegampangin perkataan orang tua. Tapi bisa jadi itu emang udah takdirnya Neng Dewi juga kali yaq. Usai mengunjungi Coban Rondo, Kami melanjutkan perjalanan untuk mengembalikan mobil dan langsung menuju stasiun Arjosari. Gimana cara menuju Banyuwangi via Malang? tungguin cerita selanjutnya yaq.

Wednesday, December 21, 2016

Menikmati Keindahan Bromo Tengger Semeru - Pasir Berbisik - Kawah Gunung Bromo - Bukit Teletubbies - Coban Pelangi - Malang


Perjalanan adalah sebuah proses menemukan sesuatu yang tak pernah kau ketahui sebelumnya.

Gunung Batok - TNBTS

Sabtu, 10 Desember 2016, gue melakukan perjalanan bersama empat orang sahabat dari Batam, nantinya kami akan bertemu dengan seseorang yang sedang menunggu kedatangan kami di Malang. Begitu sampai di Juanda Airport, kami langsung nyari kendaraan untuk menuju terminal Bungurasih/Purabaya. Fyi guys, begitu sampai kalian pasti ditawarin calo untuk naik kendaraan mereka, kalo ditawarin lebih dari 100rb jangan mau ya. Seandainya kalian ber 4, pilih naik taksi aja, bisa pesan dari dalam bandara harganya 70rb, kalau ber 5 bisa pesan avanza seharga 100rb.

Perjalanan dari Bandara ke terminal Bungurasih sekitar setengah jam. Harga tiket bus adalah 25rb per orang, begitu bus datang, kita bisa langsung naik, pembayaran akan dilakukan dalam perjalanan. Setelah mengisi perut, kami langsung mencari bus tujuan Arjosari - Malang. Sebelum keberangkatan gue udah mesen jeep buat explore kawasan Bromo, paket tournya dimulai dari jam 1 pagi dan berakhir siang hari. Sayangnya dari kami berlima, yang dapat tempat duduk itu cuma satu orang, nyahahaha. Dikarenakan temen gue ada yang sakit, doi yang duduk dikursi, sementara 2 orang temen cowok gue duduk di tangga bus. Trus gue dimana sama temen cewek gue yang satunya lagi? eaaak.. kita duduk di atas tas yang kami letakkan di lantai bus.

Jeng jeeeeng, dalam perjalanan semua lancar seperti rencana, sampai beberapa kilometer kedepan terjadi kecelakaan yang bikin lalu lintas jadi macet. Bus jadi merayap perlahan, sementara jarum jam terus berjalan, tapi titik lokasi bus yang gue perhatikan dari layar hape geraknya lama banget, sampai sampai supir bus harus mencari jalan potong untuk menghindari macet. Jeng jeng, ada kecelakaan lagi guys, artinya perjalanan bus yang kami tumpangi akan lebih lama sampainya. Gue udah mulai ngerasa ga enak hati sama driver yang udah setia nungguin dari jam 12 malam, pasalnya perjalanan yang harusnya cuma memakan waktu 2 jam jadi terhambat karena macet. Berkali kali gue chat sang driver dan ngirim peta lokasi via whatsapp biar dia tau dimana posisi gue.

Mata yang tadinya masih seger, akhirnya harus mengalah karena seharusnya manusia normal sudah tidur di jam segitu. Finally gue mengatur posisi yang lebih nyaman untuk meluruskan kaki, eh eh eh, bukan cuma ngelurusin kaki, tapi gue sempat tertidur beberapa saat, di atas lantai bus sodara sodara!! hmmm.. Ternyata tidur di atas lantai bus, sama nyamannya dengan tidur di atas kasur empuk kalau udah kepepet. Semua terasa nyaman, hehe.

Saat itu kami start dari Bungurasih jam 9.50 malam, sampainya di terminal Arjosari jam 3.00 pagi, Oh my.. Oh my..
Bersama journaleka.com & zackamega.com
Terminal Bungurasih/Purabaya
Mamam soto

Oke fine, sampailah kami di Malang. Mas Vinsa sudah siap bersama Joko yang tak lain adalah sahabat kami. Menurut jadwal, seharusnya kami menuju penanjakan 1 Bromo, tapi dikarenakan jam 3 kami baru mulai dan ga bakalan sempat melihat sunrise di penanjakan 1, maka jeep kami langsung menuju kawasan pasir berbisik. Jeep yang kami sewa seharga 1.250.000rb, dijemput dari terminal Arjosari Malang. Rutenya dari Malang - Penanjakan 1 - Pasir Berbisik - Kawah Gunung Bromo - Bukit Teletubbies - Coban Pelangi - Malang, jika tanpa pergi ke coban (air terjun) harga paketnya Rp. 1.200.000rb. Buat yang pengen explore seperti gue, bisa menghubungi no ini 085334124390 dengan mas Vinsa

Jalan menuju Bromo via Malang terlihat sempit, tidak ada penerangan jalan selain dari kendaraan yang kita tumpangi, suasana terlihat gelap gulita. Sesekali kita melewati jalan yang curam dan terjal. Terkadang kami juga berpapasan dengan rombongan yang bersepeda motor, ada juga motor yang terpaksa berhenti di jalan dikarenakan cuaca malam itu gerimis dan jalan sedikit licin. Berbeda dengan perjalanan kami yang sangat mulus karena disini memang diperlukan kendaraan yang mumpuni untuk menuju Kawasan Bromo. Saat hampir sampai di lautan pasir, terlihat beberapa kendaraan pick up yang ban mobilnya terbenam air hujan, kalau sudah begitu, rasanya kasihan banget, hiks.

Berpose diatas Jeep
Pasir Berbisik - Bromo Tengger Semeru

Tepat jam 5 pagi, kami sampai di lautan pasir kehitaman. Udara terasa lebih dingin karena masih pagi. Saat turun dari jeep, hawa dingin terasa menusuk kulit. Tak lama berselang akhirnya gue melepas jaket dan sarung tangan yang baru beberapa menit yang lalu gue pasang. Sunrise bersembunyi dibalik awan tebal, kabut menyelimuti lautan pasir yang masih terlihat padat karena udara yang lembab. Satu jam berlalu, kami langsung pindah ke lokasi berikutnya yaitu kawah Bromo. Untuk menuju kawah Bromo, ada dua pilihan, yaitu dengan berjalan kaki atau mengendarai kuda. Selanjutnya kita akan menaiki sekitar 250 anak tangga untuk menuju Kawah Gunung Bromo.

Dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk mencapai kawah Bromo, karena tangga terlihat penuh sesak oleh para pengunjung. Dan gue juga ga betah untuk berdiri terlalu lama ngeliat kawah gunung karena bibir kawah terasa bergetar saat ada yang sedikit menghentakkan kaki di atas. Selesai berfoto, gue langsung turun dan jam 8 pagi gue udah sampai lagi di bawah, lalu mencari jeep yang sudah kami sewa. Sekitar setengah jam kemudian, Asad, Eka Dewi, Zack, Rian dan Joko datang, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Teletubbies Bromo.

Kawah Gunung Bromo bersama Rian & Eka Dewi

Jam 9 pagi kami sudah sampai di kawasan Bukit Teletubbies. Rintik hujan mulai turun perlahan, awan juga masih setia menyelimuti bukit yang tampak berbaris. Dari sekian tempat yang kami datangi, spot ini yang paling gue suka dan bikin betah berlama lama di sini. pemandangan terasa kontras dengan lautan pasir yang terlihat gersang. Perjalanan pun kami lanjutkan untuk menuju Coban Pelangi. Ditengah perjalanan gue ga hentinya ngomong dengan nada kagum, ya Allah bagus bangeeeettttt , sambil nanya ke mas Vinsa, itu apa mas? lalu mas Vinsa menjawab, itu Desa Ngadas mba. Muahahahaha, rada norak sih gue saat ngeliat perkebunan yang tersusun rapi diantara perbukitan. Soalnya ditempat gue ga ada pemandangan yang begini.

Complete team dari Batam, Zack, Eka Dewi, Asad, Me & Rian
Ala ala Bidadari turun dari khayangan, LOL


Jam 10.45, kami sudah sampai di Coban Pelangi, dan membayar tiket masuk seharga 8rb per orang. Untuk menuju Coban pelangi, kita harus berjalan kaki sekitar 2kilo, tapi kalian ga perlu takut kelaparan guys, karena disepanjang perjalanan terdapat beberapa warung yang menyediakan minuman, gorengan, dan makanan ringan. Harganya murah meriah, sama dengan harga makanan yang dijual di tempat lain walaupun tempat jualannya terdapat di atas dan bawah bukit. Kalau di Batam mah, harga jual di tempat wisata, apalagi dengan kondisi tempat jualan yang turun naik bukit, harganya pasti mahal. Dan asiknya belanja air di sini, ga perlu pake kulkas, airnya udah dingin dari sononya, segeeeeerr. 

Coban Pelangi

Jam 11.15 kami sudah sampai di Coban Pelangi, selesai menikmati suasana coban dan berfoto, kami naik kembali ke atas dengan perlahan tapi pasti. Lalu melanjutkan perjalanan menuju Malang, tour berakhir jam 1.30 siang. Berikut tips buat kalian yang pengen main ke Bromo:

  • *Sewalah jeep, karena kalian bisa puas mengambil foto dan bebas berekspresi seperti yang gue  lakukan, kalian bisa take video dari rooftop jeep dengan pemandangan 360 derajat.

  • *Bawa kacamata, karena saat menaiki dan berdiri di atas kawah, akan ada sesuatu yang  berterbangan dan menempel di kulit kalian, terkadang masuk ke mata.

  • *Kalau kalian menyewa kendaraan, ingatlah tempat dimana kalian parkir, foto sekalian bentuk    kendaraan beserta platnya biar kalian ga tersesat mencari, karena di area parkir terdapat banyak  sekali kendaraan serupa.

  • *Bawa jaket kalau kalian ga tahan sama cuaca dingin.

Ow ia, mas Vinsa orangnya asik guys, kalau kalian suka perjalanan yang extreme, tinggal bilang aja, suruh lajuin kendaraannya, kalau rombongan kalian sukanya yang rada smooth, tinggal bilang juga, semua bisa diatur, semoga bermanfaat. Wassalam.

Gunung sekarang udah kayak pasar, klo malam kayak pasar malam, klo pagi ya kayak pasar pagi,. hehe, yang kayak neon kuning itu tempat parkir jeep, buanyak banget jeepnya.