Thursday, December 31, 2015

Liburan di Batam, Ke Nongsa Yuk!!

Hai hai..
kamu, apa kabar? iaaa kamuu..
lagi bingung? kalau bingung, mendingan kamu keluar rumah, pergi ke arah Nongsa.


Kenapa ke Nongsa?
Karena Nongsa tempatnya bagus, jalanan ga terlalu ramai, buat yang hobi foto, bisa banget main kesana, tempatnya keren brooohhh..

Sabtu kemaren saya pergi ke Nongsa bersama teman, hoho.. tempat pertama yang saya kunjungi adalah sebuah gerbang masuk Kebun Raya Batam yang lokasinya bersebelahan sama Tering Bay Nongsa, hanya sebuah gerbang tapi membuat saya tertarik untuk pergi kesana, kebetulan langit juga sedang biruuu banget, klik.. kemudian jadilah foto ini.

Karena foto dibawah sudah terlalu mainstream, ga ada salahnya dong ya duduk diatas ^-^ tapi tetep harus jaga keseimbangan juga pas naik sama turunnya yah.

Setelah selesai berfoto diatas Gerbang, perjalanan kami terhenti disebuah hutan dipinggir jalan, berhubung teman saya juga orangnya asik, akhirnya.. klik, jadilah foto ini.

Karena foto diantara pepohonan hijau sudah terlalu mainstream, kita fotonya didedaunan warna cokelat ^-^
Angin bulan Desember, lumayan swing swing ^-^
Pantai teluk Mata Ikan - Batam
Perjalanan berlanjut ke sebuah tempat yang bikin saya langsung jatuh cinta, hadeeehh.. kemana saja saya selama ini, baru tau kalau ada tempat indah seluas ini, selain tempatnya yang luas tanpa terhalang pemandangan lain, saya juga beruntung karena saat saya datang, langitnya indaaaahhh ^-^
ada yang bisa nebak ini dimana??

Tips Bersedekah

Pagi ini perut saya sedikit tergelitik karena menerima pesan yang sepertinya di copas, sebenarnya pesan ini mengarah kepada kebaikan, hanya saja cara penyampaiannya terasa sangat berlebihan menurut saya, bahasannya tentang sedekah yang nominalnya sangat buanyak, hoho.. Pesan tersebut dikirim kedalam sebuah grup yang penerimanya berasal dari berbagai macam golongan dan penghasilan. Tentu saja itu menuai beragam pendapat, grup yang biasanya sepi itu tiba tiba saja menjadi sedikit ramai.

Bicara soal sedekah, tentu saja kita semua pernah bersedekah, pertanyaanya adalah seberapa sering kita bersedekah? setiap hari? seminggu sekali? sebulan sekali? atau setahun sekali? tentu saja jika sering bersedekah kita tidak bisa mengingat kapan pastinya. Menurut saya pribadi, sedekah itu tentang berbagi, tidak perlu menghitung nominal suatu barang atau uang yang telah kita beri kepada orang lain, yang penting adalah keikhlasan hati kita, karena sedekah dengan nominal uang yang banyak jumlahnya tidak akan bernilai dimata ALLAH jika kita merasa tinggi hati dan terus mengingat kebaikan besar yg telah kita berikan kepada orang lain. Dimulai dari diri sendiri, sejak dini dan semampu diri kita.

Jika kita hidup dengan kondisi keuangan melimpah dan hidup yang nyaman, tentu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak tidak akan menjadi masalah, lain halnya dengan orang yang berpenghasilan pas pasan, tentunya untuk besedekah. Orang tersebut harus pandai memanage penghasilan, tabungan dan jatah sedekahnya. Sebagai manusia yang berakal tentu kita harus pandai menyiasati sesuatu untuk kelangsungan hidup. Semua harus seimbang sehingga hidup tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ada yang mengatakan sedekah harus dipaksa, tapi kalau kita saja tidak makan, apa yang mau kita sedekahkan untuk orang lain? akhirnya malah jadi konyol.

Berikut saya punya tips bersedekah untuk orang berpenghasilan pas pasan, kenapa hanya untuk orang yang hidupnya sederhana? karena orang kaya ga perlu mikir, hoho.. Contoh disini adalah kita bisa menabung 100rb perbulan, bisa kita pakai untuk membeli mukenah, sajadah, peci, atau Al-Qur'an untuk keperluan orang sholat dan beribadah membaca Al-Qur'an, barang yang kita sumbangkan akan terus berguna dan dipakai orang. Berbuat baik bisa dimulai dari yang kecil dahulu, setelah mantap, sedekahnya bisa besar dikemudian hari.

Tuesday, December 22, 2015

Menanti Senja di Pantai Indah Puri - Batam

Indah Puri Golf and Resort hadir di Batam sejak tahun 1993, terletak di wilayah Patam Lestari, Sekupang - Batam. Lapangan golf ini mempunyai 18 holes, 72 par, dan panjangnya 6085 m dengan pemandangan laut dan negara Singapore yang terhampar luas didepan mata. Sebelumnya tempat ini hanya dikhususkan untuk bermain golf dan penyewa apartement saja, tapi baru-baru ini sebuah lokasi baru sudah dibuka untuk umum, yaitu kawasan pantainya yang terletak di hole 11.

Pintu masuk Indah Puri Golf Resort

Pemandangan sebelah kiri pintu masuk Indah Puri

 Jalan masuk pantai

 Kolam renang indah Puri

 Sunset di pantai Indah Puri

Tempat tinggal saya sebenarnya dekat dengan Indah Puri, tapi saya tidak pernah mengunjungi pantainya. Dulu sewaktu masih SD, saya hanya bisa menyusuri bagian kanan wilayah lapangan golf, itupun dengan cara kucing kucingan sama satpam yang jaga. Maklum sih, namanya juga anak kecil, pastinya penasaran dengan suasana lapangan hijau yang luas. Apalagi lapangan tersebut cuma terpisah jarak beberapa ratus meter dari rumah saya. Teman bermain saya dulu sering mengajak saya untuk marathon pagi. Kami keluar rumah saat subuh untuk menghindari pak satpam, sekedar untuk bermain dan berlari-larian. Setelah capek, para cowok kadang memanjat dan memetik buah kelapa buat kami, setelah melepas dahaga dan berkeringat, kami kembali pulang.

Sunset di pantai Indah Puri

Karena sudah dibuka untuk umum, Minggu lalu saya mengajak teman teman berkunjung ke pantai untuk menyaksikan keindahan sunset di Pantai Indah Puri. Biaya masuknya hanya dikenakan 5rb per orang. Boleh membawa makanan sendiri tapi tetap harus memperhatikan kebersihan dan jangan membuang sampah sembarangan.

Area pantai tidak terlalu luas tetapi pasir pantainya halus, serta ditumbuhi pohon pinus. Pihak pengelola menyediakan alat untuk aktivitas olah raga air seperti canoe dan papan seluncur, pengunjung bisa menyewa. Jika pengunjung datang saat air laut sedang surut, bias sekalian iseng-iseng mencari tangkapan laut seperti kerang, gonggong dan siput. hasil tanghapan bias dibawa pulang lalu dimasak. Hal yang paling saya suka adalah menyaksikan matahari terbenam dengan langit yang berwarna orange kemerahan dari sebelah kiri pantai, Ketika senja menghilang ditelan pekatnya malam, kita bisa menikmati pemandangan laut berupa kerlap kerlip cahaya lampu kapal dari kejauhan.

Tuesday, December 15, 2015

Pulau Mubut - Menanti Sunrise di Pulau Mubut Darat

Saya bergabung di sebuah komunitas yang bernama anak pulau, tanpa terasa sudah hampir setahun komunitas ini terbentuk, karena namanya anak pulau, sudah barang pasti kegiatannya tidak jauh dari pulau, salah satu tujuan dibentuknya komunitas ini adalah supaya anak lokal bisa lebih mengenal pulau kecil yang tersebar di wilayah Kepri (Kepulauan Riau), selain itu juga bersama kita bisa membantu meningkatkan minat wisatawan untuk lebih mengenal Kepri dan membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar, dengan menyewa alat transportasi laut berupa boat, dan membeli makanan yang mereka jajakan serta menyewa penginapan sederhana yang mereka sediakan.

Sunrise di pulau Mubut Darat "Pulau tidak berpenghuni"

Happy 1st Anniversary Anak Pulau

Untuk merayakan hari jadi komunitas anak pulau, atas saran salah satu blogger , kami diarahkan pergi ke pulau Mubut. Pulau Mubut sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Mubut darat dan Mubut laut, letaknya berdepanan dengan Desa Sembulang. Desa Sembulang sendiri letaknya diantara jembatan 4 menuju jembatan 5 Barelang. Gerbangnya berwarna kuning disebelah kiri jalan. Dari gerbang dibutuhkan perjalanan 15 menit untuk mencapai desa Sembulang. Sementara untuk mencapai pulau ini, kita harus menyeberang menggunakan boat dan dikenakan biaya 40ribu untuk perjalanan PP.
 Sunset di pelabuhan Sembulang
Perkiraan kami sampai di pelabuhan Sembulang adalah jam 4, tetapi dikarenakan drama menunggu dan 1 rombongan mobil nyasar sampai ke Jembatan 6, akhirnya kami berangkat jam 5 lewat, begitu sampai pulau, hari sudah mulai gelap dikarenakan pulau Mubut Darat yang kami datangi ini tidak berpenghuni, jadi suasananya gelap gulita, Hadeeeh.. awalnya saya sempat dag dig dug serrr.

Untungnya di Pulau Mubut Darat ini sudah tersedia beberapa gazebo untuk beristirahat dan meletakkan barang bawaan kita, di pulau ini untuk pertama kalinya saya mencoba sholat di alam terbuka. Semilir angin yang lembut menyentuh kulit membuat saya berucap syukur karena sudah diberikan kesempatan untuk merasakan sensasi berbeda dalam beribadah memohon ampunan kepada pencipta alam dan seluruh isinya, Alhamdulillah.
Suasana pada saat pertama kalinya sampai di pulau Mubut
Langit semakin pekat, pertanda malam telah tiba, api unggun pun telah siap dihidupkan, saatnya kami memulai membentuk lingkaran, mendengarkan curhat dan keluhan masing masing personil dan saling memaafkan, karena dalam sebuah perkumpulan, sudah pasti ada yang pernah cek cok atau salah dalam berkata kata, intinya dalam setahun kita sudah mulai paham akan watak teman kita, memulainya dengan saling memaafkan dan membuka lembaran baru tentunya tidak akan menjatuhkan harga diri masing masing, justru dengan adanya sebuah perkumpulan kita bisa saling belajar dari setiap kesalahan yang pernah terjadi, dan memperbaiki diri untuk kedepannya. Setelah itu kami potong kue, simbolis hari jadi anak pulau.

Malam sudah semakin larut, kami mempersiapkan diri untuk tidur, ada 17 orang, 4 orang tidur ditenda, selebihnya tidur di gazebo yang paling besar, tiba tiba ada yang berteriak, ikan biliiiiissss, banyaaaakk!! dengan rasa penasaran akhirnya saya menuju bibir pantai, benar saja ternyata perairan pulau Mubut masih sangat jarang dijamah orang, ikan bilis pun asik mengikuti lampu senter hape yang teman saya arahkan, kemudian saya balik lagi untuk merebahkan badan yang mulai lelah. Tengah malam terdengar rintik hujan  menerpa atap daun kelapa, tempat peristrahatan kami. Walaupun sudah larut tetap saja ada yang berisik -____- alhasil saya terlelap setelah jam 3 subuh, kemudian jam 5.40 bangun lagi untuk sholat, setelah itu kami beramai menanti sunrise.
yeeeyy, sunrise

Gundukan pasir ini akan hilang sewaktu air pasang
 yeyeye lalalala
 Ini balonku, mana balonmu? uni Yanti, ce Siawthing and Ms Yuni
eak, pelampung cantik ikutan eksis
Pasir putih sepanjang pantai

Pantai pasir putih tampak dari kejauhan

Beberapa dari mereka sudah berhamburan menikmati segarnya air laut di pulau Mubut, lalu saya juga segera menyusul mereka untuk menceburkan diri diperairan jernih pulau Mubut. Seumur hidup baru sekali saya benar benar menanti matahari terbit, sholat di alam terbuka, dan untuk pertama kalinya saya berhasil mengapung tanpa menggerakkan tangan maupun kaki, belajar terjun ala ala perenang handal tapi gagal, lalu saya bisa tidur di atas air dan menatap birunya langit, kemudian mengajarkan dua orang sahabat saya, Yanti dan Eka Dewi ^-^ untuk belajar mengapung di atas air.

Setelah cukup puas berenang sampai tangan dan kaki mengembang akhirnya kami bersiap untuk pulang, tapi apa mau dikata, rintik air yang turun dari langit mulai membasahi bumi dengan derasnya, jadwal pulang jam 9 jadi sedikit terlambat menjadi jam 11 siang, dikarenakan hujan dan rumah saya yang letaknya cukup jauh, akhirnya saya sampai dirumah jam setengah 3 sore, melelahkan namun menyenangkan. Sekian cerita pulau Mubut sampai bertemu di cerita perjalanan selanjutnya. ^-^

Friday, December 11, 2015

Sepatu Kanan

Hi penonton, dadah dadah kelayar ^-^

Beberapa hari yang lalu saya ada janji nongki cantik bersama para traveller untuk mencicipi pizza yang mozarellanya ngaret bingit, dan setiap jalan biasanya saya suka gonta ganti sepatu, begitu sampai diarea parkir mall saya berjalan beberapa langkah, tapi kok rasanya aneh banget di kaki bagian kanan, mata saya langsung tertuju pada ujung kaki kanan, ow em jih.. ini sepatu kok bisa jadi begini?? huhu.. lemnya sudah tidak merekat dengan kuat, padahal ini sepatu jarang banget dipakai karena saya suka modelnya jadi sayang kalau sering dipakai ntar jadi cepat jelek, hiks. Simpan punya simpan akhirnya dia rusak sendiri, mungkin dia sudah lelah mencari jalan keluar karena saya masukin ke dalam kotak, etapi masih bisa diselamatkan kok, cuma dibagian ujungnya aja dikit yang perlu dilem ulang.

Three minutes later, *masih di parkiran* awalnya sih pengen langsung pulang, tapi berhubung sudah di kawasan tempat makan yang dituju, dan didalam mall juga semua serba ada, akhirnya saya langsung pergi ke toko sepatu, tapi ya gitu -___- kadang apa yang kita cari belum tentu sesuai yang kita mau, karena waktu ketemu teman terbatas akhirnya saya asal pilih alas kaki, yang penting bisa menyelamatkan saya dalam hitungan beberapa jam kemudian, ckckck..

Dari obrolan panjang yang ngalor ngidul dengan beberapa traveller, ada yang nyinggung soal HarBolNas (Hari belanja online nasional) jadi temen ngasi tau kalo ada diskon besar besaran di tanggal 10-12 Desember ini, aiiihhh pas banget yah ^-^ berhubung saya kurang puas dengan sepatu yang saya beli kemarin, dan weekend ini saya ada acara ngemping diluar pulau dan ga bakal sempat jalan ke mall, akhirnya saya buka web Zalora, eh ternyata barangnya cakep, jadi saya tinggal nyari sepatu yang saya mau, dan acara kemping tetap berjalan, asik deh hidup jaman sekarang, mau transaksi tinggal klik, hehe..

Monday, November 30, 2015

Rebellion Art Studio - Seni Mural di Batam

Hi Guys, ada tempat foto baru nih di Batam, cocok banget buat kamu yang hobi foto. Tempatnya ga luas sih, cuma berupa lukisan dinding yang biasa disebut mural, dibuat oleh beberapa orang anak muda yang tergabung dalam studio seni yang bernama Rebellion Art Studio, selain itu mereka juga aktif disebuah akun instagram @pemainkuas jadi buat yang pengen tau karya terbaru mereka, pantengin aja IGnya, buat kalian yang pengen foto narsis ala ala tentunya.

Nah, dipenghujung bulan November, saya dan teman teman ikutan berfoto narsis ala ala. Lukisannya terletak pada dinding sebuah ruko yang berlokasi di KFC Gelael arah Batam Centre, dari jalan rusak, kamu tinggal turun dikit, trus liat ke sebelah kanan, pasti kelihatan. Syalalala.. seneng deh di Batam sekarang udah ada objek baru buat foto, jadi ga perlu main ke Singapore, Penang atau KL buat foto ala ala, hehe.



















Syudududu.. ini foto cuma akting yee..




Dengan adanya seni mural di Batam, pastinya bakal menambah ketertarikan wisatawan untuk berkunjung ke Batam, yey.. Batam yang dulunya cuma dikenal sebagai kota industri sekarang perlahan sudah berubah bentuk menjadi tujuan wisata, mulai dari wisata belanja, resort tepi pantai, wisata pulau berpasir putih, cafe dengan konsep unik, serta mural yang baru sekarang ini ngehits.

Saturday, November 28, 2015

Kepri Bukan Riau - Pariwisata Kepri dan Travel Blogger

Assalamualaikum,

Minggu ketiga di bulan November adalah hari yang membahagiakan buat saya beserta teman-teman yang mempunyai hobi yang sama, yaitu travelling sambil menulis cerita di blog, karena saya sadar bahwa ingatan manusia sangat terbatas, maka dan dari pada sebab itulah saya menuliskan tentang apa yang saya alami sewaktu diluar rumah, entah itu jaraknya mau dekat atau jauh, jika itu menarik, saya akan menyempatkan diri untuk bercerita di blog. Dengan bercerita, saya bisa berbagi informasi kepada orang lain tentang tempat yang sudah saya kunjungi, dengan hobi ini, secara tidak sengaja saya terseret masuk kedalam sebuah grup para blogger yang berdomisili di Batam, Makasih ya teh Lina Sasmita (Senior Blogger) sudah masukin saya kedalam grup blogger Kepri.
 

Nah, cerita punya cerita, dari grup blogger ini ada salah seorang diantara anggota yang memberi informasi bahwa pak Kadis Pariwisata Kepri ingin bertemu dengan para blogger lokal, tentunya kami semua sangat senang akan berita tersebut, maka pada Jum'at malam, 20 November 2015 travel blogger Batam diundang oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Bapak Guntur Sakti di Saung Sunda Sawargi Batam Centre. janji acaranya adalah jam 7 malam, curah hujan yang cukup deras tak menurunkan semangat kami untuk bertemu dengan pak Kadis, walaupun ada beberapa orang datang terlambat, alhamdulillah terkumpul 25 orang travel blogger Kepri, begitu sampai kami langsung di ajak makan malam, setelah itu baru beliau menjelaskan maksud dan tujuan mengundang kami, terakhir adalah acara sharing dan curhat dengan para blogger.
 
 
Tujuan kami di undang adalah untuk memajukan dan mempromosikan pariwisata di daerah Provinsi Kepri baik itu untuk mendatangkan wisatawan asing atau wisatawan dalam negeri, kami semua menyatakan siap untuk memajukan pariwisata Kepri lewat tulisan dan kegiatan lain di media sosial. Ada beberapa point yang pak Guntur sampaikan yang sangat mengena dalam fikiran saya bahwa Batam adalah pintu masuk nomor tiga terbesar setelah Bali dan Jakarta, mendengar hal itu saya sebagai warga yang lahir dan dibesarkan di Batam sangat bangga, saya jadi semakin terpacu untuk mengenalkan tanah kelahiran dan tempat dimana saya dibesarkan sampai sekarang ini, pada acara tersebut, yang paling difokuskan adalah wilayah Kepri, selama ini saya yang tergila-gila dengan luar negeri jadi sadar, bahwa kekayaan dan keelokan wilayah saya tinggal tidak kalah cantiknya dengan luar negeri, saya anak lokal yang baru setahun ini melek akan keindahan pulau kecil yang tersebar di wilayah Kepri karena baru saja berjumpa dengan komunitas "Anak Pulau" dari grup whatsapp, dari situlah saya mulai rajin menulis tentang pulau-pulau yang sudah saya kunjungi.

Selain saya jadi melek dan sadar tentang Pariwisata Kepri, saya juga sedih dengan paradigma orang tentang Kepri, banyak yang salah kaprah tentang provinsi Riau dan Kepri, dahulunya Kepri memang tergabung dalam wilayah Riau, tapi sejak 13 tahun lalu, Kepri sudah menjadi mandiri tanpa embel-embel Riau, dari nama tempat saja, banyak orang yang salah mengira antara Tanjung Pinang dan Pangkal Pinang, padahal Tanjung Pinang adalah ibu kota Provinsi Kepri, Pangkal Pinang sendiri adalah ibukota provinsi Bangka Belitung yang disingkat Babel. Tanjung Balai Karimun diwilayah Kepri yang berseberangan dengan Tanjung Batu Kundur dikira Tanjung Balai yang ada di Medan, sedih adek, bang!!

Tahun ini Dinas Pariwisata Kepri mendapat tantangan yang cukup berat karena ditargetkan menyumbang kunjungan wisatawan sebanyak 2,5 juta sementara pada bulan September kunjungan wisatawan baru berjumlah 1,4 juta orang, ini menjadi tugas yang berat bagi pak Guntur beserta jajarannya. Tapi sebagai manusia cerdas, kita haruslah bersemangat dan gencar menaikkan citra Kepri dimata dunia. Kemudian acara terakhir adalah mendengarkan saran dari 6 orang perwakilan blogger yaitu Chahaya, Lina Sasmita, Cucum, Danan, Fadli dan Iqbal. saran yang paling saya suka adalah dari mas Danan, pria berbadan subur ini meminta para blogger diikutsertakan dalam setiap even yang diadakan dinpar Kepri, entah itu mengunjungi resort, acara kuliner, launching hotel, atau tempat rekreasi baru, semoga dengan pertemuan dengan pak Kadis, para travel blogger bisa sering terlibat dalam even yang ada di wilayah Kepri dan dengan cerita para travel blogger bisa meningkatkan lagi jumlah wisatawan yang mau berkunjung ke Wilayah Kepri, Aamiin *diaminin sejuta umat* ^-^.

Sunday, November 15, 2015

China Trip Day 8 & 9 - Tips Berbelanja Murah di Beijing

Agenda hari ke dua di Beijing adalah mengunjungi Tian Men Square yang merupakan lapangan (alun-alun) terbesar di dunia dan Forbidden City (Kota Terlarang), yang tak lain adalah istana bagi kediaman raja-raja di China dan kerabatnya dimasa lampau. Hanya untuk berkunjung dan sekedar berfoto sih ^-^, kemudian pergi ke pusat perbelanjaan Wangfujing. Di kawasan Wangfujing ini banyak terdapat barang murah dan bagus, jadi mata kita harus jeli melihat barang yang dijajakan.

Hari terakhir sebelum pulang ke tanah air, uang kami ternyata masih ada sisa, jadi kami habiskan untuk belanja oleh-oleh di Hong Qiao Pearl Market, dikarenakan barang saya cukup banyak, jadi saya cuma beli oleh-oleh kecil supaya tidak kelebihan bagasi ^-^ sementara itu dua orang teman saya ingin mebelikan oleh-oleh tas untuk orang tua mereka, upss.. sebelumnya saya sudah dapat bocoran dari teman yang sedang sekolah di Beijing, katanya "TAWARIN SADIS AJA KALO KALIAN MAU BELANJA". OKEY..

Ow ia.. Sepintas saya jelaskan tentang tempat belanja yang satu ini, bagian paling bawah alias basement adalah tempat makan, lantai dasar adalah tempat menjual handphone, accessories dan barang elektronik, lantai 2 dan 3 menjual tas dan sepatu serta oleh-oleh lain seperti souvenir gantungan kunci, gelang, dll, lantai paling atas adalah tempat menjual mutiara. Bagusnya belanja di sini komunikasi lancar, all buyer can speak english.

Okey.. Balik lagi sama tas, di sini mereka buka harga tinggi banget. Pada saat proses penawaran kita harus berada di dalam toko, jika kita nawar harga sambil menyebut angka, di luar area belanjanya, mereka marah binggow -___- yasudah kami tinggal saja. Setelah tau tabiat mereka sambil berkeliling memilih tas, akhirnya saya melakukan penawaran sadis. Diawal penawaran, tas dibandrol seharga 1350 yuan dan saya tawar jadi 110 yuan saja, fix dapat guys. Sementara tas yang satu lagi di toko berbeda harga awal 400 yuan jadi 50 yuan, fix dapat lagi.

Jadiiii, berdasarkan pengalaman saya pribadi, ada baiknya kamu memperhatikan tips berbelanja di beberapa tempat belanja di Beijing seperti berikut:

1. Saat memilih barang, tinggallah didalam toko, jangan menawar dari luar toko, mereka bisa marah.
2. Jika tidak ingin membeli, jangan banyak menawar untuk sekedar tahu berapa harga yang mereka jual.
3. Saat menyukai sebuah barang, jangan melihatkan ketertarikan kita, jual mahal sambil pura-pura berlalu.
4. Dari harga yang mereka berikan, kurangi saja satu angka nol dibelakang, kalau mereka marah, kamu tinggal pergi, biasanya mereka akan memanggil lagi dan bernego sampai jadi.
5. Jika kamu kecewa dengan satu toko, kemudian ketemu barang murah ditoko lain, kamu bisa jalan melenggang di toko yang bikin kamu kecewa *pamer* kalau kamu bisa dapat barang dengan harga beda tapi kualitasnya sama ^-^.

Kemudian teman saya iseng, ayo kita lewat ketempat cece pelit tadi ^-^ sambil melenggang kami lewat di depan toko cece pelit tersebut. Lalu cece itu nanya "how much you get?" -..-    Lalu saya ngomong "This bag?" sambil nunjuk tas.. One hundred ten only ^-^ dan apa yang terjadi sodara-sodara?? dia bengong nyaris ga percaya, lalu dia ngomong sambil geleng-geleng kepala "Crazy lady" wkkkkk.

Tuesday, October 20, 2015

China Trip Day 7 - Beijing

Assalamualaikum Beijing..

Agenda hari pertama kami di beijing adalah mengunjungi great wall. Ada dua pilihan untuk menuju tembok raksasa yang satu ini, bisa dari Badaling atau Mu Tian Yu. Kami memilih Mu Tian Yu, karena ingin mendapatkan suasana pemandangan dan foto sepi yang tidak terlalu ramai didatangi orang. Untuk harga tiket masuk adalah sebesar 100 yuan, harga bus 15 yuan, dan kereta gantung seharga 45 yuan. buat yang niatan mau hiking, cukup beli tiket masuknya aja ^_^

 Gerbang masuk Great wall Mu Tian Yu section
 eaaakk.. adek kesini duluan bang, kapan abang nyusul??
Dikarenakan anak ini ga sarapan, dia akhirnya beli makanan sejenis pop mie seafood, seharga 50 yuan -____- kalo dirupiahin 111ribu. #HorangKayah #JanganKayakOrangSusah #AkuRapopo #KibasinPoniDabo #AbangGituOrangnya #DuoApos #AposDabo

Selesai berkunjung ke Great Wall, kami mencari makanan, ternyata apa yang di bicarakan orang tentang makanan halal di China sangat susah itu tidaklah benar. Saya dan teman-teman sudah membuktikan sendiri, disana kami tidak pernah kesulitan mencari makanan halal. Dimulai dari kota Chengdu - Xi'an - Shanghai - Beijing, kami selalu menemukan rumah makan halal. Pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah melihat warna hijau dari tulisan disebuah bangunan, kemudian lihat logo halal, kalau tidak menemukan tulisan halal, pergilah membeli makanan yang ada tulisan halal dan ada tulisan Chinanya, lalu cocokkan hurufnya, dijamin kamu bakal makan makanan yang halal Sob. Sebagai tambahan, untuk pelayan kedai makan biasanya yang pria memakai peci putih bulat, kalau yang wanitanya memakai penutup kepala, tapi cuma setengah saja. ^_^



Thursday, October 15, 2015

China Trip Day 5 & 6 - Shanghai

Good morning, ni hao Shanghai ^_^

Pagi hari tujuan pertama kami adalah membeli tiket bullet train dari Shanghai menuju Beijing, tapi sayangnya cuaca kurang bersahabat karena dari pagi sampai malam hari Shanghai diterpa rintik hujan, kami sempat membeli payung bening yang unyu seharga 10 yuan, dikarenakan rakyat China yang begitu ramai, kami cukup kesulitan membeli tiket karena mereka antrinya main serobotan. Ada juga yang sempat cek cok mulut gegara beberapa orang yang asal motong antrian. Dengan perjuangan yang sedikit lama akhirnya kami mendapatkan tiket, setelah itu kami pergi ke Yuyuan Garden.



Selesai Sholat kami terpisah, karena cowok sholatnya cepat, mereka menunggu kami sih, tapi karena misscom kami jadi terpisah, akhirnya kami memutuskan berjalan kaki sepanjang Nanjing road untuk melihat suasana tempat belanja Shanghai di malam hari. Hujan seharian cukup membuat lelah, setelah itu kami mencari jalan pulang, lumayan berputar putar karena beberapa blok jalan terlihat sama. Ternyata penginapan kami sangat dekat dengan lokasi yuyuan garden, ah.. Jadi feeling silly karena kami pikir penginapan kami sangat jauh, dengan berbekal foto-foto pagi hari yang kami tangkap, akhirnya kami menemukan jalan pulang.

Keesokan harinya...

Dari pagi kami memang sudah sepakat berpisah sementara, terbagi menjadi dua bagian dan melanjutkan perjalanan masing-masing dan janjinya bertemu di bullet train, perjalanan dari Shanghai menuju Beijing menggunakan bullet train adalah sekitar 5 jam. Hari ke 6 selama perjalanan ini sangat berkesan menurut saya karena saya mendapat kursi paling kiri dan bisa dengan bebas memoto sunset, di area belakang juga ada tersedia air panas untuk penumpang yang mau bikin kopi. Kebetulan saya membawa kopi dari Indonesia, kebahagiaannya terasa berbeda, bisa ngopi sambil menikmati sunset diperjalanan.

Finally, sampailah kami di Beijing jam 8 malam, kami kebagian apes karena taxi yang kami naiki tidak tahu dimana lokasi penginapan kami, sementara pada saat mengantri kita diharuskan naik setelah itu baru supir taxi akan mengantar, tapi kenyataannya dia tidak bisa bahasa inggris, terpaksa kami harus turun dan membayar 13 yuan sekali buka pintu taxi, diantara jalanan Beijing kami tidak tau harus menggunakan transportasi apa karena suasana malam saat itu cukup sepi. 

Setelah berjalan 300 meter kami berjumpa dengan san lun che, tapi kendaraan yang di Beijing ini ukurannya lebih kecil, tempat duduknya hanya sebaris, berbeda sekali dengan san lun che yang ada di Chengdu dan Xi'an yang tempat duduknya berhadapan. Untungnya saya bersama dengan dua orang pria bertubuh kurus dengan space tempat duduk mini dan bersempit ria kami duduk bertiga dengan sebuah koper dan tiga ransel. Dari pengakuan supir, dia tahu lokasi penginapan yang kami maksud, tapi kenyataannya dia juga salah mengantar karena penginapan yang kami sebutkan ternyata bukan hanya satu, ada Jinjiang hotel yang lain ternyata.

Perjuangan mencari penginapan lumayan susah karena kendala bahasa, bertanya pada polisi juga kurang membantu, satu-satunya jalan adalah rajin bertanya pada orang yang lalu lalang. Saya sempat puyeng karena kelelahan, dari jam 8 sampai jam setengah 11 malam belum jumpa penginapan. Akhirnya kami ketemu sama seorang pria yang sedang joging dan bisa berbahasa inggris, kamipun dicarikan taksi dan sampai penginapan dengan badan yang letih.

*Jinjiang Inn di Beijing ternyata ada dua -____-*

Tuesday, October 6, 2015

China Trip Day 4 - Xi'an

Kami hanya punya waktu tiga jam untuk mengitari wilayah sekitar tempat menginap, karena sorenya harus melanjutkan perjalananan ke Shanghai. Jam sembilan pagi waktu setempat kami berjalan menuju muslim street Xi'an, disepanjang jalan ini banyak menyediakan makanan halal. Ketika sedang mencicipi beberapa makanan, mata saya tertuju pada seorang pria paruh baya yang berdiri disamping tong sampah yang sudah dipenuhi dengan tusukan sate, kemudian ia membungkukkan badan dan mengambil sisa daging dari tusukan sate, membersihkannya dengan tangan lalu memasukkannya kedalam mulut. Tanpa sadar bulir-bulir air menetes membasahi pipi saya, semangkuk kentang yang ada ditangan kemudian saya gabungkan dengan tahu yang teman saya pegang lalu saya berjalan menuju arah pria tersebut, tangannya gemetaran dan dengan senyum dia menerima dan memakan semangkuk makanan yang saya beri padanya, setelah itu saya berlari menyusul teman saya karena waktu kami sangat singkat jadi tidak bisa berlama lama disana.


Setelah selesai menyusuri Muslim street, kami mengunjungi Great Mosque of Xi'an yang terletak disebelah kiri jalan, pada saat mau sholat, kami dibantu oleh sepasang pengunjung untuk menunjukkan tempat berwudhu tapi sayangnya mereka tidak bisa menunjukkan dimana tempat sholat karena mereka juga datang hanya untuk berkunjung. Terkendala masalah bahasa dan waktu yang mepet karena setelah itu kami harus ke bandara untuk melanjutkan perjalanan menuju Shanghai.

Akhirnya kami batal sholat di Great Mosque, kemudian ibu tersebut bicara pada salah satu pengunjung supaya kami bisa diantarkan ketempat sholat, lalu dia menuntun kami menuju sebuah gang buntu yang sama sekali tidak menunjukkan adanya tempat sholat. Saya sudah berancang-ancang untuk lari sekuat tenaga, setelah itu pria muda tersebut menggedor pintu tapi tak terlihat adanya tanda kehidupan, kemudian ia sedikit mengencangkan suaranya, muncullah sejumlah manusia dari balik jendela dari atas sampai bawah gang tersebut kemudian mereka memberi tahu rumah orang yang memegang kunci mushola, sambutan yang sangat hangat kami rasakan saat bertemu dengan ibu pemegang kunci, matanya menunjukkan semangat karena kami mau sholat ditempatnya.

Setelah selesai sholat, kami sedikit berbincang dengan ibu tersebut, dan alangkah bahagianya dia bertemu dengan kami, disini saya sempat meneteskan air mata kembali karena terharu oleh perkataannya, dia memeluk kami satu persatu dan berkata "Karena ALLAH kalian datang untuk sholat, kita bertemu disini dan saling berpelukan, subhanallah". memang baru sekali kami berjumpa, hanya dengan hitungan menit tapi seolah kami sudah kenal lama, rasanya saya seperti mengunjungi kakak dari ibu saya, sebelum kami beranjak, dia menanyakan apakah kami sudah makan? ayo kita makan.. Dengan berat hati kami berkata, sudah tidak sempat bu, kami harus mengejar pesawat menuju Shanghai *padahal saya sangat ingin mencicipi makanan orang lokal* apadaya.. waktu jua yg memisahkan kami.

Saat pergi kami berjalan kaki, pulangnya kami menaiki san lun che, kemudian mengambil semua barang titipan dan lanjut menaiki bus menuju bandara, karena penerbangan kami malam, jadi sebelum pesawat berangkat, kami mencari makanan halal yang ada dikawasan bandara, dan yang terjadi adalah semua makanan fail dilidah, rasanya ga karuan -____- semua porsi tidak habis dimakan, padahal porsi makanan yang kami beli itu jumbo dari makanan biasa kita di Indonesia. Jadi sebaiknya membawa bekal yang kita beli ditempat lain, ketimbang beli makan di Bandara.

Pssttt didalam pesawat ada cowok impian saya, sweet banget, kurus tinggi keren hehe.. *Saya masih terkenang pramugara tinggi jangkung yang dengan ramah tapi cool membawakan barang saya, aiiihh.. Dia berbahasa china sama saya tapi saya diam aja, trus baru dia pake bahasa inggris* mungkin dikira saya bisa bahasa mandarin, adek melting bang!!

Kami menginap di 24K hotels, disini saya sempat hilang arah saat berjalan sendiri karena lorong dan belokannya banyak seperti labirin, mungkin hotelnya terus mengalami penambahan ruangan sehingga menyebabkan tata letak ruang jadi seperti labirin, setelah masuk ruangan, ternyata kamarnya nyaman dan besar.. malam sudah larut,  selamat tidur ^_^

Friday, October 2, 2015

China Trip Day 3 - Xi'an

Welcome to Xi'an ^_^

Xi'an adalah salah satu kota tertua di Tiongkok dan menjadi tempat pertama kalinya Islam masuk ke Wilayah China, Perjalanan dari Chengdu ke Xi'an memakan waktu sekitar 10 jam lebih, pemandangan menuju Xi'an adalah hal yang paling menarik dan membuat saya berdecak kagum pada keindahan pegunungan, jembatan, rumah penduduk serta terowongan yang digali untuk jalur kereta. udara pagi serta angin yang menyentuh kulit adalah hal dan hari yang tak terlupakan buat saya.


Sesampainya di Xi'an, kami sudah ditunggu oleh rombongan penyedia jasa yang menawarkan van mereka, dari stasiun menuju penginapan kami membayar 200 yuan dibagi ber 7. Udara di Xi'an paling sejuk diantara 4 kota yang kami datangi, serasa angin surga buat kita yang tinggal dinegara beriklim tropis, sejuk dan segar hawa didesa, ayam dan bebek ikut bersuka ria.

Kami menginap selama dua malam di Xi'an, setelah meletakkan barang dan mandi, kemudian kami pergi menuju Museum Terracotta. Menurut sumber, pasukan Terracotta adalah kumpulan koleksi dari 8.099 tokoh prajurit Kaisar Qin Shi Huang yang berbentuk patung, secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1974. Sebelumnya area ini sempat terkubur beribu tahun lalu, cara menuju museum pertama tama harus pergi ke Xi'an Railway Station, tidak jauh dari sana ada pemberhentian bus, pilihlah bus yang no.5/306 tiket busnya seharga 7 yuan. 


Untuk tiket masuk museum Terracotta adalah sebesar 150 yuan, tips buat kalian yang akan kesana, jika sudah masuk ke area, jangan tergoda menaiki bagie yang mereka sediakan, karena kalian akan membayar 5 yuan tapi cuma diajak naik kendaraan sebentar, perasaan kemaren kami naiknya cuma 2 menit, ckckck..suasana saat kami berkunjung sangat ramai, untuk foto saja jadi susah, harus rebutan posisi sama pengunjung lainnya, saking ramainya kamipun terpisah menjadi dua grup.

Selamat datang di Museum Terracotta - Xi'an

Pit 1

untuk foto sama prajuritnya mesti bayar 10 yuan

ini patung yang sudah dipisahkan dari pit, dipajang satu persatu


Setelah berkeliling cukup lama, akhirnya kami istirahat dibawah pohon rindang, dari semua tempat diarea museum, tempat ini yang paling saya suka, karena suasananya bikin hati jadi adem, warna daun pada pohon terlihat indah jadi kami betah berlama lama duduk disini.



Setelah beristirahat dirasa cukup, kemudian kami pulang, tapi kami salah menaiki bus dan diturunkan ditengah jalan, berbekal bahasa tarzan akhirnya kami sampai juga dan diturunkan oleh supir bus, tapi tidak ditempat pertama kali saat kami naik bus, satu-satunya penanda kami adalah jembatan lingkar kuning yang sempat kami foto beberapa saat sebelumnya. Jai guys, penting banget buat kamu untuk foto bagunan atau nama jalan jika pergi ketempat asing, karena saat pulang, seandainya tersesat, kamu bisa minta bantuan atau arahan dari orang yang mengenali daerah tujuan kamu.

Bell Tower of Xi'an