Tuesday, October 20, 2015

China Trip Day 7 - Beijing

Assalamualaikum Beijing..

Agenda hari pertama kami di beijing adalah mengunjungi great wall. Ada dua pilihan untuk menuju tembok raksasa yang satu ini, bisa dari Badaling atau Mu Tian Yu. Kami memilih Mu Tian Yu, karena ingin mendapatkan suasana pemandangan dan foto sepi yang tidak terlalu ramai didatangi orang. Untuk harga tiket masuk adalah sebesar 100 yuan, harga bus 15 yuan, dan kereta gantung seharga 45 yuan. buat yang niatan mau hiking, cukup beli tiket masuknya aja ^_^

 Gerbang masuk Great wall Mu Tian Yu section
 eaaakk.. adek kesini duluan bang, kapan abang nyusul??
Dikarenakan anak ini ga sarapan, dia akhirnya beli makanan sejenis pop mie seafood, seharga 50 yuan -____- kalo dirupiahin 111ribu. #HorangKayah #JanganKayakOrangSusah #AkuRapopo #KibasinPoniDabo #AbangGituOrangnya #DuoApos #AposDabo

Selesai berkunjung ke Great Wall, kami mencari makanan, ternyata apa yang di bicarakan orang tentang makanan halal di China sangat susah itu tidaklah benar. Saya dan teman-teman sudah membuktikan sendiri, disana kami tidak pernah kesulitan mencari makanan halal. Dimulai dari kota Chengdu - Xi'an - Shanghai - Beijing, kami selalu menemukan rumah makan halal. Pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah melihat warna hijau dari tulisan disebuah bangunan, kemudian lihat logo halal, kalau tidak menemukan tulisan halal, pergilah membeli makanan yang ada tulisan halal dan ada tulisan Chinanya, lalu cocokkan hurufnya, dijamin kamu bakal makan makanan yang halal Sob. Sebagai tambahan, untuk pelayan kedai makan biasanya yang pria memakai peci putih bulat, kalau yang wanitanya memakai penutup kepala, tapi cuma setengah saja. ^_^



Thursday, October 15, 2015

China Trip Day 5 & 6 - Shanghai

Good morning, ni hao Shanghai ^_^

Pagi hari tujuan pertama kami adalah membeli tiket bullet train dari Shanghai menuju Beijing, tapi sayangnya cuaca kurang bersahabat karena dari pagi sampai malam hari Shanghai diterpa rintik hujan, kami sempat membeli payung bening yang unyu seharga 10 yuan, dikarenakan rakyat China yang begitu ramai, kami cukup kesulitan membeli tiket karena mereka antrinya main serobotan. Ada juga yang sempat cek cok mulut gegara beberapa orang yang asal motong antrian. Dengan perjuangan yang sedikit lama akhirnya kami mendapatkan tiket, setelah itu kami pergi ke Yuyuan Garden.



Selesai Sholat kami terpisah, karena cowok sholatnya cepat, mereka menunggu kami sih, tapi karena misscom kami jadi terpisah, akhirnya kami memutuskan berjalan kaki sepanjang Nanjing road untuk melihat suasana tempat belanja Shanghai di malam hari. Hujan seharian cukup membuat lelah, setelah itu kami mencari jalan pulang, lumayan berputar putar karena beberapa blok jalan terlihat sama. Ternyata penginapan kami sangat dekat dengan lokasi yuyuan garden, ah.. Jadi feeling silly karena kami pikir penginapan kami sangat jauh, dengan berbekal foto-foto pagi hari yang kami tangkap, akhirnya kami menemukan jalan pulang.

Keesokan harinya...

Dari pagi kami memang sudah sepakat berpisah sementara, terbagi menjadi dua bagian dan melanjutkan perjalanan masing-masing dan janjinya bertemu di bullet train, perjalanan dari Shanghai menuju Beijing menggunakan bullet train adalah sekitar 5 jam. Hari ke 6 selama perjalanan ini sangat berkesan menurut saya karena saya mendapat kursi paling kiri dan bisa dengan bebas memoto sunset, di area belakang juga ada tersedia air panas untuk penumpang yang mau bikin kopi. Kebetulan saya membawa kopi dari Indonesia, kebahagiaannya terasa berbeda, bisa ngopi sambil menikmati sunset diperjalanan.

Finally, sampailah kami di Beijing jam 8 malam, kami kebagian apes karena taxi yang kami naiki tidak tahu dimana lokasi penginapan kami, sementara pada saat mengantri kita diharuskan naik setelah itu baru supir taxi akan mengantar, tapi kenyataannya dia tidak bisa bahasa inggris, terpaksa kami harus turun dan membayar 13 yuan sekali buka pintu taxi, diantara jalanan Beijing kami tidak tau harus menggunakan transportasi apa karena suasana malam saat itu cukup sepi. 

Setelah berjalan 300 meter kami berjumpa dengan san lun che, tapi kendaraan yang di Beijing ini ukurannya lebih kecil, tempat duduknya hanya sebaris, berbeda sekali dengan san lun che yang ada di Chengdu dan Xi'an yang tempat duduknya berhadapan. Untungnya saya bersama dengan dua orang pria bertubuh kurus dengan space tempat duduk mini dan bersempit ria kami duduk bertiga dengan sebuah koper dan tiga ransel. Dari pengakuan supir, dia tahu lokasi penginapan yang kami maksud, tapi kenyataannya dia juga salah mengantar karena penginapan yang kami sebutkan ternyata bukan hanya satu, ada Jinjiang hotel yang lain ternyata.

Perjuangan mencari penginapan lumayan susah karena kendala bahasa, bertanya pada polisi juga kurang membantu, satu-satunya jalan adalah rajin bertanya pada orang yang lalu lalang. Saya sempat puyeng karena kelelahan, dari jam 8 sampai jam setengah 11 malam belum jumpa penginapan. Akhirnya kami ketemu sama seorang pria yang sedang joging dan bisa berbahasa inggris, kamipun dicarikan taksi dan sampai penginapan dengan badan yang letih.

*Jinjiang Inn di Beijing ternyata ada dua -____-*

Tuesday, October 6, 2015

China Trip Day 4 - Xi'an

Kami hanya punya waktu tiga jam untuk mengitari wilayah sekitar tempat menginap, karena sorenya harus melanjutkan perjalananan ke Shanghai. Jam sembilan pagi waktu setempat kami berjalan menuju muslim street Xi'an, disepanjang jalan ini banyak menyediakan makanan halal. Ketika sedang mencicipi beberapa makanan, mata saya tertuju pada seorang pria paruh baya yang berdiri disamping tong sampah yang sudah dipenuhi dengan tusukan sate, kemudian ia membungkukkan badan dan mengambil sisa daging dari tusukan sate, membersihkannya dengan tangan lalu memasukkannya kedalam mulut. Tanpa sadar bulir-bulir air menetes membasahi pipi saya, semangkuk kentang yang ada ditangan kemudian saya gabungkan dengan tahu yang teman saya pegang lalu saya berjalan menuju arah pria tersebut, tangannya gemetaran dan dengan senyum dia menerima dan memakan semangkuk makanan yang saya beri padanya, setelah itu saya berlari menyusul teman saya karena waktu kami sangat singkat jadi tidak bisa berlama lama disana.


Setelah selesai menyusuri Muslim street, kami mengunjungi Great Mosque of Xi'an yang terletak disebelah kiri jalan, pada saat mau sholat, kami dibantu oleh sepasang pengunjung untuk menunjukkan tempat berwudhu tapi sayangnya mereka tidak bisa menunjukkan dimana tempat sholat karena mereka juga datang hanya untuk berkunjung. Terkendala masalah bahasa dan waktu yang mepet karena setelah itu kami harus ke bandara untuk melanjutkan perjalanan menuju Shanghai.

Akhirnya kami batal sholat di Great Mosque, kemudian ibu tersebut bicara pada salah satu pengunjung supaya kami bisa diantarkan ketempat sholat, lalu dia menuntun kami menuju sebuah gang buntu yang sama sekali tidak menunjukkan adanya tempat sholat. Saya sudah berancang-ancang untuk lari sekuat tenaga, setelah itu pria muda tersebut menggedor pintu tapi tak terlihat adanya tanda kehidupan, kemudian ia sedikit mengencangkan suaranya, muncullah sejumlah manusia dari balik jendela dari atas sampai bawah gang tersebut kemudian mereka memberi tahu rumah orang yang memegang kunci mushola, sambutan yang sangat hangat kami rasakan saat bertemu dengan ibu pemegang kunci, matanya menunjukkan semangat karena kami mau sholat ditempatnya.

Setelah selesai sholat, kami sedikit berbincang dengan ibu tersebut, dan alangkah bahagianya dia bertemu dengan kami, disini saya sempat meneteskan air mata kembali karena terharu oleh perkataannya, dia memeluk kami satu persatu dan berkata "Karena ALLAH kalian datang untuk sholat, kita bertemu disini dan saling berpelukan, subhanallah". memang baru sekali kami berjumpa, hanya dengan hitungan menit tapi seolah kami sudah kenal lama, rasanya saya seperti mengunjungi kakak dari ibu saya, sebelum kami beranjak, dia menanyakan apakah kami sudah makan? ayo kita makan.. Dengan berat hati kami berkata, sudah tidak sempat bu, kami harus mengejar pesawat menuju Shanghai *padahal saya sangat ingin mencicipi makanan orang lokal* apadaya.. waktu jua yg memisahkan kami.

Saat pergi kami berjalan kaki, pulangnya kami menaiki san lun che, kemudian mengambil semua barang titipan dan lanjut menaiki bus menuju bandara, karena penerbangan kami malam, jadi sebelum pesawat berangkat, kami mencari makanan halal yang ada dikawasan bandara, dan yang terjadi adalah semua makanan fail dilidah, rasanya ga karuan -____- semua porsi tidak habis dimakan, padahal porsi makanan yang kami beli itu jumbo dari makanan biasa kita di Indonesia. Jadi sebaiknya membawa bekal yang kita beli ditempat lain, ketimbang beli makan di Bandara.

Pssttt didalam pesawat ada cowok impian saya, sweet banget, kurus tinggi keren hehe.. *Saya masih terkenang pramugara tinggi jangkung yang dengan ramah tapi cool membawakan barang saya, aiiihh.. Dia berbahasa china sama saya tapi saya diam aja, trus baru dia pake bahasa inggris* mungkin dikira saya bisa bahasa mandarin, adek melting bang!!

Kami menginap di 24K hotels, disini saya sempat hilang arah saat berjalan sendiri karena lorong dan belokannya banyak seperti labirin, mungkin hotelnya terus mengalami penambahan ruangan sehingga menyebabkan tata letak ruang jadi seperti labirin, setelah masuk ruangan, ternyata kamarnya nyaman dan besar.. malam sudah larut,  selamat tidur ^_^

Friday, October 2, 2015

China Trip Day 3 - Xi'an

Welcome to Xi'an ^_^

Xi'an adalah salah satu kota tertua di Tiongkok dan menjadi tempat pertama kalinya Islam masuk ke Wilayah China, Perjalanan dari Chengdu ke Xi'an memakan waktu sekitar 10 jam lebih, pemandangan menuju Xi'an adalah hal yang paling menarik dan membuat saya berdecak kagum pada keindahan pegunungan, jembatan, rumah penduduk serta terowongan yang digali untuk jalur kereta. udara pagi serta angin yang menyentuh kulit adalah hal dan hari yang tak terlupakan buat saya.


Sesampainya di Xi'an, kami sudah ditunggu oleh rombongan penyedia jasa yang menawarkan van mereka, dari stasiun menuju penginapan kami membayar 200 yuan dibagi ber 7. Udara di Xi'an paling sejuk diantara 4 kota yang kami datangi, serasa angin surga buat kita yang tinggal dinegara beriklim tropis, sejuk dan segar hawa didesa, ayam dan bebek ikut bersuka ria.

Kami menginap selama dua malam di Xi'an, setelah meletakkan barang dan mandi, kemudian kami pergi menuju Museum Terracotta. Menurut sumber, pasukan Terracotta adalah kumpulan koleksi dari 8.099 tokoh prajurit Kaisar Qin Shi Huang yang berbentuk patung, secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1974. Sebelumnya area ini sempat terkubur beribu tahun lalu, cara menuju museum pertama tama harus pergi ke Xi'an Railway Station, tidak jauh dari sana ada pemberhentian bus, pilihlah bus yang no.5/306 tiket busnya seharga 7 yuan. 


Untuk tiket masuk museum Terracotta adalah sebesar 150 yuan, tips buat kalian yang akan kesana, jika sudah masuk ke area, jangan tergoda menaiki bagie yang mereka sediakan, karena kalian akan membayar 5 yuan tapi cuma diajak naik kendaraan sebentar, perasaan kemaren kami naiknya cuma 2 menit, ckckck..suasana saat kami berkunjung sangat ramai, untuk foto saja jadi susah, harus rebutan posisi sama pengunjung lainnya, saking ramainya kamipun terpisah menjadi dua grup.

Selamat datang di Museum Terracotta - Xi'an

Pit 1

untuk foto sama prajuritnya mesti bayar 10 yuan

ini patung yang sudah dipisahkan dari pit, dipajang satu persatu


Setelah berkeliling cukup lama, akhirnya kami istirahat dibawah pohon rindang, dari semua tempat diarea museum, tempat ini yang paling saya suka, karena suasananya bikin hati jadi adem, warna daun pada pohon terlihat indah jadi kami betah berlama lama duduk disini.



Setelah beristirahat dirasa cukup, kemudian kami pulang, tapi kami salah menaiki bus dan diturunkan ditengah jalan, berbekal bahasa tarzan akhirnya kami sampai juga dan diturunkan oleh supir bus, tapi tidak ditempat pertama kali saat kami naik bus, satu-satunya penanda kami adalah jembatan lingkar kuning yang sempat kami foto beberapa saat sebelumnya. Jai guys, penting banget buat kamu untuk foto bagunan atau nama jalan jika pergi ketempat asing, karena saat pulang, seandainya tersesat, kamu bisa minta bantuan atau arahan dari orang yang mengenali daerah tujuan kamu.

Bell Tower of Xi'an