Wednesday, September 30, 2015

China Trip Day 2 - Chengdu

Setelah mendapatkan penginapan murah dengan fasilitas seadanya kami bergegas menuju tempat tidur, istirahat dua jam lalu mandi, kemudian menuju sebuah toko yang menyediakan berbagai macam makanan halal. Setelah check out kami menuju Chengdu Railway Station untuk mendapatkan tiket kereta (Sleeper Train) seharga 236 yuan, karena waktu keberangkatan menuju Xi'an jam 10 malam, jadi kami jalan-jalan dulu ke Panda Breeding Centre menggunakan taksi seharga 80 yuan. Harga tiket masuk Panda Breeding Centre adalah 58 yuan..

Tiket masuk Panda Breeding Centre, Chengdu.

Bagi kalian yang punya tujuan pergi ke Panda Breeding Centre tapi membawa koper atau tas yang banyak, kalian bisa menitipkan barang bawaan. Letaknya disamping pintu masuk sebelah kiri, kemudian naik tangga, diarea tengah ada penjanga, kalian tinggal bilang, mau menitipkan barang bawaaan,nanti kalian akan diberi kunci oleh petugasnya dan itu gratis ^-^ jadi bisa enjoy jalan-jalan menikmati suasana hutan bambu sambil melihat panda yang lucu-lucu.

Suasana didalam nyaman, tapi sayang si Panda sadang bermalas-malasan, selama kami disana dia cuma tidur-tiduran manja tanpa melakukan kegiatan lain -_____-.. Puas berkeliling akhirnya kami terpisah menjadi dua group ya itu cewek dan cowok, bahkan sampai keluar area pun kami terpisah, saling mencari tapi ga ketemu, mungkin hampir satu jam kami mencari mereka tapi hasilnya tetap nihil, sementara hari hampir gelap.






Akhirnya kami pulang dengan taksi, setelah nego dan memakan waktu sekitar beberapa menit karena masalah komunikasi, kami mencapai kesepakatan untuk membayar seharga 50 yuan. Jeng jeeeeng, ternyata itu adalah taksi gelap dan saya sempat was-was karena sebelumnya saya sudah set peta jalan dari dan menuju lokasi. Faktanya ditengah perjalanan pulang pak supir mengambil jalur yang berbeda dan saya #TakutDiculik mengambil ancang-ancang pasang kuku harimau sambil mengepalkan tangan dan terus bertanya dengan menggunakan bahasa inggris, tapi pak supir menjawab dengan bahasa mandarin.

Setelah ngoceh cukup lama sambil memperhatikan peta digital dalam genggaman kami menangkap maksud pembicaraan pak supir, intinya adalah "tenang aja, 50 yuan kamu bakal sampai ke Chengdu Railway Station" sama "nanti kamu kasi uangnya didalam mobil ya" dari omongannya ya bisa ditebak kalo hidup disana keras banget, kalo di Batam mah, supir taksi gelap bebas aja beroperasi tanpa rasa takut seperti bapak yang satu ini Alhamdulillah ternyata pak supir taksinya baik dan jujur, dia ga pake jalur yang saya set sebelumnya karna menghindari macet, kamipun turun dengan perasaan lega, setelah mendapat Wifi kami menghubungi group Cowok, ternyataaa.. Kami yg meninggalkan mereka -___-

Kemudian kami menuju stasiun, berangkat dengan sleeper train dan ini adalah pengalaman pertama saya naik kereta listrik serta bermalam didalamnya, keretanya bersih, tersusun tiga bagian, ada bantal dan selimut, beruntungnya saya kebagian tempat tidur bagian tengah, cocok banget buat saya yang phobia sama tempat sempit, seandainya saya kebagian tempat paling atas mungkin mata ini bakal susah untuk dipejamkan karena mikirin kamu selain sempit atapnya kerasa dekat banget sama jidat, dan itu bikin saya jadi risih -___-. selamat tidur semuanya.

Eh taunya sudah pagi dan kami hampir sampai di Xi'an, cekrek dulu ya ^-^

Friday, September 25, 2015

China Trip Day 1 - Batam to Chengdu

Langit Batam terlihat kurang bersahabat saat H-1 menjelang keberangkatan saya melanglang buana menuju tanah leluhur. Kabut asap yang dikirim dari tanah Sumatera membuat beberapa penerbangan dibatalkan, akhirnya kami cuma bisa pasrah, antara cuti yang terbatas dan kabut asap yang menyelimuti beberapa wilayah Indonesia dan negara tetangga.

Selang beberapa jam saat saya terlelap, hari berganti. Alhamdulillah Jum'at 11 September 2015 cuaca sudah lumayan cerah walaupun masih berselimut kabut tipis, kamipun bisa melanjutkan perjalanan. Dari Batam kami berangkat dengan pesawat baling-baling Malindo menuju Subang, Malaysia. Setelah itu naik bus menuju KLIA2. Sesampainya disana, kabut terlihat lebih tebal dibandingkan dengan Batam. Beruntungnya kabut masih bisa ditoleri akhirnya kami bisa terbang dan melanjutkan perjalanan bersama Air Asia menuju Chengdu.

Singkat cerita, sampailah kami di Chengdu. Dalam fikiran saya Chengdu itu tempatnya biasa saja dan tidak modern karena namanya kurang terkenal, tak pernah menyangka kalau saya akan pergi menuju tempat asing yang belum pernah saya dengar sebelumnya entah dari buku, internet maupun TV, bahkan pada saat hampir mendekati hari keberangkatan saya hanya asyik melihat tujuan wisatanya saja tanpa melihat gambar-gambar kota Chengdunya. Ternyata saya salah, pemandangan kota Chengdu sangat bagus ketika diperhatikan dari atas pesawat, tata kotanya juga modern. Rasanya hampir tidak percaya saya bisa menjejakkan kaki di negara yang jauh dari tempat tinggal saya, dan saya pergi dengan hasil keringat sendiri ^-^.

Suasana kota Chengdu saat subuh


Sebelumnya penginapan sudah dipesan tapi sayangnya agak jauh dari pusat kota. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan lain, naik bus tapi malah berhenti entah dimana -____-, kemudian kami disambut dengan beberapa kendaraan lucu yang biasa mereka sebut San Lun Che (Kendaraan roda Tiga) khawatir itu scam akhirnya kami cuekin setelah itu kami jalan kaki dan mencari penginapan, apesnya mereka tidak menerima tamu asing, yasalaaaamm. Akhirnya kami jalan kaki lagi, tapi tapi tapiiiiii... rombongan San Lun Che terus saja mengikuti kami -____- bahkan mereka terus bertambah dari tiga menjadi tujuh. Ternyata kehidupan disana sangat keras, nyonya tua seusia emak saya mesti mencari penumpang sampai dini hari buat makan, cian banget..

Setelah menghindar dari kejaran San Lun Che, kami ketemu sama KFC dan bisa tidur pulaaaa.. Hwaaaa.. Bahagianya bisa rebahan meski cuma pake kursi yang disusun tiga, karena capek ya saya tidur. Sayup-sayup saya mendengar percakapan teman saya dengan orang lokal yang bisa berbahasa Inggris, setelah itu saya langsung bermimpi hahahaha. Baru terlelap sebentar taunya sudah jam 5, semua anggota sudah bangun dan kami bergegas melanjutkan perjalanan mencari penginapan, ow ia.. btw teman baru yang awalnya berbicara bersama teman saya itu berasal dari Sichuan, namanya Joe. Anaknya ramah dan mau menemani kami mencari subway dan penginapan karena kami tidak bisa berbahasa China jadi dia bersedia menolong, trus koper saya juga dibawain sama dia ^_^ akhirnya kami bisa istirahat dengan modal 50rb per orang, bisa nyewa hostel setengah hari.. berita bagusnya juga diseberang hostel ada toko yang semua isinya jual makanan dan produk halal, sebagai umat muslim kita bahagia dong.. udah segitu aja.. Bhay ^_^..


 Ini tempat makanan yang jual produk halal, jadi mau makan juga ga' was-was, namanya Van Corner, didalam tersedia tempat duduk juga, jadi bisa enak sarapan atau makan malam ditempat tersebut.


Berikut adalah pengeluaran dihari ke 1  dikalikan 1 Yuan = 2230
Keterangan Biaya
Pesawat dari Batam - KL
690,000
Pesawat dari KL - Chengdu
600,000
Air mineral         11,150
Naik Bus dan turun ditengah jalan         22,300
Simcard + hostel         84,740
  1,408,190

Wednesday, September 23, 2015

Pulau Mencaras - Batam (Konservasi Lumba-Lumba)

Hooolaaaa.. Ini adalah cerita sambungan dari pulau Tunjuk, sebelumnya kami sudah menyewa dua buah boat untuk berkeliling pulau, tanpa tau arah dan tujuan hidup, kami pasrahkan semuanya kepada pak Daud, it's ok pak.. kemana aja kita manut, yang penting kita ketemu pulau keren.. akhirnya pak Daud melabuhkan boatnya menuju sebuah pulau kecil berpasir putih, tapi hamparan pasirnya ga cukup luas, cuma kelihatan disisi kanan pulau aja.. it's oklah pak..

Buat kalian yang pengen jalan-jalan ngelilingin beberapa pulau yang ada di kawasan Jembatan Barelang bisa contact pak Daud, untuk biaya, pastikan kalian membentuk satu grup jadi biayanya bisa sharing, idealnya enam orang dan dikenakan biaya 100rb per orang. Kalau ingin lebih selamat, kalian bisa minta pak Daud untuk mencari pelampung, pak Daud akan menyediakan dan harus sewa, 1 pelampung dengan harga 10rb, it's oke loh untuk keselamatan diri

CP Pak Daud : 0821 6968 5757


Sesaat sebelum sampai ke daratan saya langsung nyebur, dan ga tau kenapa pada hari itu tiap saya ngeliat pantai, refleks otak langsung nyuruh untuk nyebur, padahal aslinya saya ini paling ogah ngelakuin hal itu, tetiba kesenangan saya berhenti seketika saat berenang, ada yang teriak..

Wooooyy!! naik!! dilarang berenang.. *dalam hati* what??

kenapa3x?? akhirnya saya percepat gerakan berenang menuju bibir pantai, sambil berlari kecil..

Kenapa sih teriak-teriak??


Temen lalu bilang, dilarang berenang woy.. itu ada ikan Lumba-lumba..

Serius ini?? #@!$%^&*).. sejenak saya bengong, kunyuk.. kirain ada apaan.. saat otak kembali normal sepersekian detik, baru saya mulai bersuara lagi, cius nih ada Lumba-lumba?

Noh liat, ujar temen sembari menunjuk kesuatu tempat. Wowowowow.. keren bingit, saya langsung lari-lari menuju tempat penangkaran Lumba-lumba. Duh, mimpi apa yah semalam? ketemu sama Lumba-Lumba.. this is the 1st time in my life guys.. i can see the Dolphin (not only in TV).


Jadi yah Guys.. Pak Daud yang mengantarkan kami ternyata juga ga tau kalau di pulau tersebut ada penangkaran Lumba-lumba, Pulau Mencaras adalah sebuah pulau kecil yang terletak di wilayah Kepulauan Riau, letaknya ga terlalu jauh dari pulau Tunjuk (Pulau pertama yang kami datangi), hal yang bisa kita lakukan di pulau Mencaras adalah bersantai ria, menyaksikan tingkah Lumba-Lumba yang berenang kesana kemari, menghabiskan sisa bekal makanan, nongki cantik, main ayunan, dan yang paling penting adalaaaaahhh, you know sendiri lah yaaa.. foto-foto dunk.. suasana pulau yang sangat aaaaaaahhhh.. sangat teramat sangat.. langit biru, gumpalan awan yang membentuk sebuah lukisan, birunya laut, pasir pantai yang putih bersih, udara yang segar, cuaca yang bersahabat, suara tawa yang menghiasi perjalanan, terima kasih ya ALLAH..

Saturday, September 5, 2015

Pulau Lengkana - Selangkah Menuju Perbatasan Singapore

Pulau Lengkana adalah salah satu bagian dari gugusan Kepulauan Riau, namanya memang kurang terkenal yah mentemen, karena namanya sedikit asing, jadi saya dan teman-teman tertarik untuk mengunjungi pulau yang satu ini. Letaknya berdekatan dengan Belakang Padang, kami berangkat dari pelabuhan rakyat Sekupang dan menyewa sebuah boat. Harga sewanya 350ribu dibagi ber 8, dipakai cuma beberapa jam saja dari siang sampai sore. Ternyata pada saat kami sampai, airnya surut baca dangkal mentemen!! jadi boatnya tidak bisa menuju bibir pantai, sudah kepalang basah juga akhirnya kami turun dan mengarungi air, cluuupp *air lautnya hampir sepaha* ckckck, pada saat itu kami menggunakan celana jeans karena niatnya cuma menikmati indahnya pantai di pulau Lengkana.

Akhirnya setelah berjalan kaki, niat menuju pantai menjadi berbelok ke arah kanan karena airnya yang terus-terusan makin terasa dangkal sampai ke tengah laut. Langkah kami pun terasa semakin cepat karena Singapore kelihatan begitu dekat, saaaangat dekat.. signal hengpon juga berubah jadi wilayah Singapore. Rasanya tuh beda banget saat kita ngeliat Singapore dari dalam ferry vs jalan kaki yang hawanya berasa hampir sampai di Singapore padahal masih jauh. Walaupun dengan berpanas ria, kami tetap semangat mengarungkan kaki kami ke laut.


Karena sudah ada di laut, jadi malas main ke daratan.. setengah hari kami habiskan untuk berfoto dengan background negara tetangga dengan bagunan menjulang tinggi. Kemudian kita bikin video untuk kenang-kenangan, kebetulan ada salah seorang diantara kami yang ulang tahun, it's beautiful day.. kapan lagi ya kaaaann.. main-main ke perbatasan, pulau terluar Indonesia, modal jalan kaki ^-^.

Bintang laut bertebaran

Bintang bintangan dengan background pulau Sambu

Karena Allah maha baik, bintangnya disediakan juga buat manusia, ini bintangku.. mana bintangmu??

 Background pulau Sambu Kecil



Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing, ingatlah hari ini.. dan pada dasarnya teman yang gila sangat berharga bak mutiara didasar lautan..

Langit yang tadinya biru cerah dengan suasana panas yang menyengat telah berubah warna, sinarnya tidak seterik tadi siang, saatnya kami pulang. Sekian cerita kami di Pulau Lengkana, semoga bisa jadi referensi buat kalian yang bosan ngemall atau berenang di kolam renang, main mainlah ke pulau karena Kepri punya ratusan pulau kecil, cantik dan menarik untuk kalian kunjungi. ^-^

Tuesday, September 1, 2015

Go to China..

Aluuuuuuuhhh... dadah-dadah kelayar ^-^

Pernahkah kamu bermimpi?

Saya ucapkan selamat, karena kamu punya mimpi, sedangkan saya tidak.
Tapi saya cukup menikmati hidup tanpa mimpi.

Dahulu saya tidak pernah berfikir akan sampai ke Negeri yang jauh dari tanah yang saya pijaki sekarang ini, tapi berkat jasa teman-teman yang selalu setia menemani saya menjalani hidup. Akhirnya saya bisa pergi jalan-jalan menikmati keindahan yang ALLAH ciptakan. Ini adalah perjalanan terjauh dan termahal yang pernah saya lakukan, maklum saya berasal dari keluarga sederhana, jadi saya tidak biasa mengeluarkan uang dalam jumlah banyak..

Berawal dari sebuah reuni SMP akhirnya kami membentuk sebuah grup yang dinamakan Kasukabe, dan kemudian ikut bergabung dengan sebuah komunitas Backpacker Dunia (cuma ikutan temen) yang menghantarkan saya selangkah lebih dekat dengan negara luar karena grup ini khusus membahas tentang luar negeri. September 2014 saat ada tiket promo, saya tergiur untuk beli tiket pesawat tapi tidak berfikir akan fix pergi, jadi saya santai saja. Menabung sedikit demi sedikit sampai tanggal keberangkatan, kalau jadi berangkat syukur, nggak jadi juga ga masalah ^-^.

Hampir setahun berlalu, ternyata tanggal keberangkatan semakin dekat. Saya tidak mengira kalau saya akan pergi menuju negara yang menggunakan visa ^-^. Seperti yang sudah saya katakan sejak awal, saya terlahir dalam lingkungan keluarga sederhana, punya uang untuk makan aja udah syukur, apalagi sampai bisa pergi liburan dan memasuki negara yang memakai biaya tambahan seperti visa. Jadi ya rada gimana gituuu. Alhamdulillah receh yang saya kumpulkan bisa menghantarkan saya mengunjungi negara yang jauh.

Saya bersyukur ternyata saya bisa pergi liburan tanpa menyusahkan orang tua karena saya menabung setiap bulan ^-^.. Jadi buat siapa saja yang merasa kalau keuangan dan hidup serasa terbatas, mulailah menabung sedikit demi sedikit, semampu yang kamu bisa. Menabung tidak harus banyak, yang dibutuhkan hanya konsisten, dari 200-500 ribu jika dikumpulkan dalam waktu satu tahun, kamu akan punya uang dari 2,4 - 6 juta. Uang segitu sudah cukup buat kamu liburan tanpa meninggalkan biaya rutinitas hidup kamu..

Sekarang saya sudah bisa jalan-jalan ke empat negara, Singapore - Malaysia - Thailand - China. Saya terus berdoa semoga saya bisa terus menabung supaya bisa pergi kebeberapa negara lainnya tanpa meninggalkan kewajiban saya berbakti kepada orang tua. Tidak ada yang mustahil dari sebuah usaha dan harapan, dimana ada kemauan disitu selalu ada jalan. Tujuan awal saya mempunyai paspor hanya untuk mengunjungi sebuah negara yang jaraknya hanya selemparan batu dari Batam, yaitu Singapore.
Tapi setelah bisa menjejakkan kaki ke beberapa tempat di negara lain, sejak itu saya mulai belajar bermimpi.

Saat ingin memulai sesuatu, saya selalu mengingat perkataan ini. Jika plan A gagal masih ada Plan B, plan C - Z. Kita hanya perlu berfikir dan sedikit memutar otak supaya rencana kita berjalan dengan sempurna tanpa menyusahkan orang lain.