Assalamualaikum wr wb..
Sekarang hari ke tiga mengadu nasib di negeri orang, bagaimana cara bertahan hidup, dan bagaimana caranya pulang ke tanah air.. hari telah berganti.. rencana kami akan pulang tanggal 11 Agustus, jadi kami bersiap2 check out dipagi hari sekitar jam 9, jalan kaki lagi menuju halte bus.. dari Batang kali kami harus 2x naik bus untuk mencapai stasiun Puduraya, pertama kami harus menuju halte bus Rawang ongkos perjalanannya RM2 per orang, sedangkan ongkos dari Rawang ke Puduraya RM3, dari Batang Kali menuju Stasiun Puduraya diperlukan waktu sekitar 3 jam 20 menit.
Setelah sampai ke Puduraya.. kami mencari tiket untuk menuju terminal bus Larkin, tapiiiiii... asem banget.. tiket pergi kami dapat RM35.. pulangnya RM50.. itupun kami harus lari2 cari Terminal Bersepadu Selatan (TBS).. hmm.. jadi kami tinggalkan sebentar loket tersebut untuk mencari perbandingan harga.. tambah aseeeemmm.. harga tiket yg lain sama aja mahalnya.. terpaksa kami balik lagi.. ternyata tiketnya udah abis, adanya juga jam 3 sore.. sementara kami harus mengejar kapal jam 5.30 petang menuju Batam, akhirnya kami mutar2 lagi.. harga tiketnya juga semakin naik.. mereka kasi RM55.. apa nggak asem tuh??? terpaksa deh ngambil tiket ituh..
Tantangan di hari ketiga belum berakhir, sebelum menaiki bus, kami dipandu oleh calo tiket bus.. kami harus berjalan beberapa blok, dan itu lumayan jauh, ditengah rintik2 hujan pula.. jalan punya jalan, akhirnya kami kesal karna tak kunjung sampai.. pake nyebrang2 lagi.. setelah itu yaaaaa... sampe juga di TKP.. kekecewaan tetap berlanjut.. karena setelah jauh2 berjalan.. bus yang akan kami naiki berbeda jauh dengan yg kami naiki pada saat di JB menuju KL.. kami harus menaiki bus sekolah, apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur -___________-
Sampai diterminal Larkin kami mencari taxi, pulangnya kami malah dapat taxi murah, RM10 saja.. sedangkan ongkos taxi dari pelabuhan Stulang Laut ke Terminal Larkin, kami harus bayar RM20, ternyata kita harus naik taxi yang berargo kalo mau murah.. nasib tidak berpihak.. kami sampai di pelabuhan Stulang laut jam 5.00 waktu setempat.. tapi apesnya.. schedule di tiket sama actualnya beda, karena masih suasana lebaran.. kami terpaksa menelan pil pahit.. gagal pulang ke Batam, budget pun sudah menipis..
Sekarang hari ke tiga mengadu nasib di negeri orang, bagaimana cara bertahan hidup, dan bagaimana caranya pulang ke tanah air.. hari telah berganti.. rencana kami akan pulang tanggal 11 Agustus, jadi kami bersiap2 check out dipagi hari sekitar jam 9, jalan kaki lagi menuju halte bus.. dari Batang kali kami harus 2x naik bus untuk mencapai stasiun Puduraya, pertama kami harus menuju halte bus Rawang ongkos perjalanannya RM2 per orang, sedangkan ongkos dari Rawang ke Puduraya RM3, dari Batang Kali menuju Stasiun Puduraya diperlukan waktu sekitar 3 jam 20 menit.
Setelah sampai ke Puduraya.. kami mencari tiket untuk menuju terminal bus Larkin, tapiiiiii... asem banget.. tiket pergi kami dapat RM35.. pulangnya RM50.. itupun kami harus lari2 cari Terminal Bersepadu Selatan (TBS).. hmm.. jadi kami tinggalkan sebentar loket tersebut untuk mencari perbandingan harga.. tambah aseeeemmm.. harga tiket yg lain sama aja mahalnya.. terpaksa kami balik lagi.. ternyata tiketnya udah abis, adanya juga jam 3 sore.. sementara kami harus mengejar kapal jam 5.30 petang menuju Batam, akhirnya kami mutar2 lagi.. harga tiketnya juga semakin naik.. mereka kasi RM55.. apa nggak asem tuh??? terpaksa deh ngambil tiket ituh..
Tantangan di hari ketiga belum berakhir, sebelum menaiki bus, kami dipandu oleh calo tiket bus.. kami harus berjalan beberapa blok, dan itu lumayan jauh, ditengah rintik2 hujan pula.. jalan punya jalan, akhirnya kami kesal karna tak kunjung sampai.. pake nyebrang2 lagi.. setelah itu yaaaaa... sampe juga di TKP.. kekecewaan tetap berlanjut.. karena setelah jauh2 berjalan.. bus yang akan kami naiki berbeda jauh dengan yg kami naiki pada saat di JB menuju KL.. kami harus menaiki bus sekolah, apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur -___________-
Sampai diterminal Larkin kami mencari taxi, pulangnya kami malah dapat taxi murah, RM10 saja.. sedangkan ongkos taxi dari pelabuhan Stulang Laut ke Terminal Larkin, kami harus bayar RM20, ternyata kita harus naik taxi yang berargo kalo mau murah.. nasib tidak berpihak.. kami sampai di pelabuhan Stulang laut jam 5.00 waktu setempat.. tapi apesnya.. schedule di tiket sama actualnya beda, karena masih suasana lebaran.. kami terpaksa menelan pil pahit.. gagal pulang ke Batam, budget pun sudah menipis..
suasana pasca berjuang mengejar Ferry
Dengan kecewa kami meninggalkan pelabuhan Ferry, kami tidak tau mau menginap dimana malam itu, mau menginap di kawasan The Zon, sewa kamarnya mahal, jadi kami jalan kaki mencari penginapan murah disekitaran pelabuhan, makin lama makin jauh uey.. kami pun berembuk mengeluarkan uang yang masih tersisa didalam dompet.. celakanya setelah mengeluarkan dompet, ane lupa mengunci resleting tas, setelah itu kami nyebrang jalan, saking banyaknya kendaraan lewat, jadi kami harus lari2.. pas lagi lari2.. plek.. sepatu ane yang kece & cable data jatoh ditengah jalan raya.. -_____-.. huhu.. panik.. untung ada pak cik Chai yang dengan sigap ngambilin barang2 ane.. akhirnya barang ane selamat.. Alhamdulillah sesuatu..
Dan akhirnya sodara2.. kami pun sampai dipenginapan, check punya check ternyata uang ringgit setelah pengumpulan bersama sudah habis, untuk menginap, harus kasi deposit, untungnya uang SGD masih ada didalam dompet ane, selamat juga.. hehe.. aktivitas dihari ke tiga tidak terlalu menguras tenaga, jadi kami belum mengantuk, setelah check in, kami keluar lagi untuk menikmati suasana pinggiran laut Johor Bahru, setelah mengantuk, baru kami pulang dan tidur.. selesailah cerita di tanggal 11 Agustus 2013.
*To Be Continued*
Journey Malaysia (Day 4, *JB - Batam*)
liburan ke malaysia memang seru ya, apalagi tidak terlalu jauh dengan indonesia..
ReplyDeleteIa seru banget, point pentingnya, makanan disana masih sama kayak di Indonesia ^-^.
ReplyDelete