Let's go to the topic aja kali yaaaahhh. Ceritanya soal keapesan bulan Maret. Gue berkisah sambil menahan rasa sakit yang mendera. Baiklah, sebelum gue mulai kehabisan kata-kata, gue akan mulai berceloteh, maka inilah ceritanya, ckckck..
Awal bulan Maret, hari-hari masih terasa seperti biasa yang selalu diselimuti oleh keceriaan, sampai ke pertengahan bulan, mulai terasa apesnya. Saat gue menghadiri acara pernikahan (16 Maret 2013) pulangnya gue jalan kaki menuju parkiran, menyusuri jalan yang penerangannya terbatas, kontur jalan yang rada menurun dan banyak kerikil kecil yang bertaburan di lokasi jalan.
Malam itu sepatu yang gue pakai cukup tinggi, sekitar 12cm.. gubraaaaakkk.. Alih-alih gue udah jatuh, lalu ada bapak-bapak bersuara, hati-hati dek, tadi ada beberapa orang jatuh disitu. Hmmm udah telat pak, gue keburu jatuh -_____-. Lucunya setelah banyak korban, area itu tidak diperhatikan pihak panitia agar kerikil disingkirkan. Setelah jatuh gue masih bisa ketawa tiwi karena lukanya belum kelihatan. Setelah terlihat oleh cahaya lampu, baru deh gue merasakan sesuatu. Cakiiiiiiddhh..
Malam itu sepatu yang gue pakai cukup tinggi, sekitar 12cm.. gubraaaaakkk.. Alih-alih gue udah jatuh, lalu ada bapak-bapak bersuara, hati-hati dek, tadi ada beberapa orang jatuh disitu. Hmmm udah telat pak, gue keburu jatuh -_____-. Lucunya setelah banyak korban, area itu tidak diperhatikan pihak panitia agar kerikil disingkirkan. Setelah jatuh gue masih bisa ketawa tiwi karena lukanya belum kelihatan. Setelah terlihat oleh cahaya lampu, baru deh gue merasakan sesuatu. Cakiiiiiiddhh..
Alhasil, pinggul kiri gue memar, dan jari kanan mengalami pendarahan.
whaaaaaattt??
ciyuuuuuuss???
.
.
.
hiya iyalah..
menurut ngana??
.
.
Cuma jatuh biasa aja, tapi pinggul sampe memar, gelak yah. Jari gue emang berdarah dan ada sebuah batu tertancap di jari manis, lumayan dalam batu kecil itu tertancap. Baiklah, karena gue terjatuh, teman sepermainan gue waktu masih kecil lalu memperlakukan gue seperti bocah mungil yang tidak berdaya dan menghantarkan gue pulang. Temen yang sedari kecil tetap ganteng, tinggi dan mempesona, itu bikin gue terharu, eaaaak.
whaaaaaattt??
ciyuuuuuuss???
.
.
.
hiya iyalah..
menurut ngana??
.
.
Cuma jatuh biasa aja, tapi pinggul sampe memar, gelak yah. Jari gue emang berdarah dan ada sebuah batu tertancap di jari manis, lumayan dalam batu kecil itu tertancap. Baiklah, karena gue terjatuh, teman sepermainan gue waktu masih kecil lalu memperlakukan gue seperti bocah mungil yang tidak berdaya dan menghantarkan gue pulang. Temen yang sedari kecil tetap ganteng, tinggi dan mempesona, itu bikin gue terharu, eaaaak.
Setelah kejadian ituuuu, kaki atau tangan gue selalu tersenggol. Siku kepentok daun pintulah.. ketendang kaki meja besi yang begerigilah.. ketendang sesuatu yg uffffttthhhh entah hapa hapalah.. lumayan sakit #tapilupa apa yang ditendang.. membuat derita yang gue rasakan sepanjang bulan Maret rasanya tak kunjung usai.
Dan yang lebih dahsyatnya lagi adalaaaaaaahhh... apa itu pemirsah??? jawabannya, jatuh dari motor pas mau berangkat kerja!. Sehari sebelum kejadian sebenarnya gue udah mengajukan cuti, naluri gue mungkin merasa itu sebuah pertanda hari yang kurang enak, tapi Boss gue mendadak minta bantuan gue untuk menyiapkan bahan buat meeting, jadi cutinya gue pending dan mengiyakan untuk masuk kerja. Eh tau-tau, akhirnya gue kecelakaan.
Kronologi kejadian adalah mengelak dari polisi tidur, turun ke jalan yang tidak beraspal dan naik lagi kejalan yang benar. Namun apa daya cuaca hari itu kurang mendukung, sedikit lembab hasil hujan kemarin, alhasil bannya keselip, mungkin itu istilahnya. Gubraaaakkk, motor tumbang kesebelah kiri dan gue berlutut kesebelah kanan #halah, apa coba??
Kejadian (28 Maret 2013)
Telapak tangan kanan jadi korban..
Dengkul kiri..
astaga, nampaknya kamu sama dg aku, lasak syndrom, semua ditabrak
ReplyDeleteHiks, terlalu aktif bergerak sampai lupa kalau masih sakit kak..
Delete